
Setelah seharian menahan lapar dan haus, berbuka puasa adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim. Namun, tidak jarang setelah menikmati hidangan lezat, kita merasakan perut kembung. Lantas, apa penyebabnya? Menurut laporan dari Podme.id, ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab perut kembung setelah berbuka puasa, yang berkaitan dengan perubahan pola makan dan kebiasaan makan yang kurang tepat.
Salah satu penyebab utamanya adalah perubahan gaya hidup yang signifikan selama bulan Ramadan. Dalam keadaan normal, kita memiliki pola makan yang teratur, namun saat puasa, jadwal makan beralih drastis menjadi hanya saat berbuka dan sahur. Perubahan ini bisa membuat sistem pencernaan kesulitan beradaptasi, sehingga menimbulkan kembung. Dikutip dari exphar.com, kembung juga bisa dipicu oleh kebiasaan makan berlebihan saat berbuka, di mana sering kali kita tergoda untuk menyantap makanan lebih dari yang seharusnya. Konsumsi makanan dalam jumlah yang berlebihan dapat memicu produksi gas di dalam saluran pencernaan, yang berujung pada perut kembung.
Dehidrasi juga menjadi faktor penting. Selama berpuasa, tubuh kekurangan cairan, dan kondisi ini bisa mengganggu sistem pencernaan. Selain itu, situasi stres juga mempengaruhi proses pencernaan. Stres dapat meningkatkan produksi asam lambung dan menyebabkan gangguan pencernaan yang berdampak pada kembung.
Tidak hanya itu, kebiasaan makan yang cepat juga merupakan faktor yang sering diabaikan. Ketika kita terburu-buru saat berbuka, kita lebih cenderung menelan udara bersamaan dengan makanan, yang dapat menyebabkan gas terperangkap di dalam perut.
Untuk menghindari perut kembung setelah berbuka, ada beberapa tips yang dapat diterapkan. Pertama, bergeraklah setelah berbuka. Aktivitas fisik ringan, seperti berjalan kaki selama 10 menit, dapat membantu mengurangi gas dan memperlancar proses pencernaan. Kedua, makanlah perlahan. Dengan cara ini, kita memberi kesempatan pada perut untuk mencerna makanan secara maksimal, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kembung.
Selanjutnya, hindari makanan yang mengandung gas seperti kol, kubis, dan kembang kol. Makanan ini dapat sulit dicerna dan menghasilkan gas berlebih dalam saluran pencernaan. Agar sistem pencernaan tetap sehat, penting juga untuk mencukupi asupan serat, yang tidak hanya berfungsi menyehatkan tubuh tetapi juga mengurangi penumpukan gas.
Terakhir, salah satu kebiasaan yang harus dihindari adalah merokok setelah makan. Nikotin dalam rokok dapat mengganggu sistem pencernaan dan berkontribusi pada perut kembung. Oleh karena itu, mengganti kebiasaan tersebut dengan sesuatu yang positif bisa membantu menjaga kesehatan pencernaan.
Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah dan kesempatan untuk memperbaiki diri. Namun, perhatian terhadap pola makan dan kebiasaan sehari-hari akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan, terutama saat berbuka puasa. Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan kita dapat menjalani berbuka puasa dengan nyaman dan tanpa perut kembung yang mengganggu.