Indonesia

Insiden Crane Proyek Jatuh: Pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora Terhenti

Pembangunan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora, Jawa Tengah, mengalami penghentian sementara setelah insiden jatuhnya crane yang digunakan dalam proyek tersebut. Kejadian tragis ini menewaskan empat orang dan melukai sembilan pekerja lainnya. Menurut Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Blora, Muhammad Syaifudin, pihaknya menghentikan proyek sembari menunggu hasil penyelidikan resmi yang dilakukan oleh aparat penegak hukum.

"Kami menghentikan proyek ini sampai investigasi selesai," kata Syaifudin dalam keterangannya pada Selasa, 10 Februari. Dia juga menyampaikan rasa duka mendalam terhadap korban dan keluarganya, serta menegaskan komitmen mereka untuk memberikan dukungan penuh kepada keluarga yang terdampak.

Penyelidikan kepolisian terhadap insiden ini masih terus berlanjut, termasuk pemeriksaan lokasi kejadian dan pengumpulan keterangan dari sejumlah saksi. "Hingga saat ini, kami telah memeriksa 11 orang saksi, termasuk pekerja bangunan dan pihak lainnya. Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka,” ungkap Kepala Polres Blora, Ajun Komisaris Besar Wawan Andi Susanto. Penyelidikan lebih lanjut pun dibantu oleh Tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah, untuk memastikan seluruh fakta terungkap dengan jelas.

Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora, Tegar Mohammad Wijaya, mengatakan bahwa seluruh biaya perawatan bagi korban luka akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak rumah sakit sebagai bentuk tanggung jawab. "Kami mengucapkan bela sungkawa atas peristiwa yang terjadi, ini memang murni kecelakaan yang tidak kami harapkan," tambah Tegar.

Berikut adalah beberapa rincian dari insiden jatuhnya crane tersebut:

  1. Jumlah Korban: Terdapat empat orang yang meninggal dunia dan sembilan lainnya mengalami luka serius.
  2. Perawatan Korban: Sembilan korban yang selamat saat ini dirawat di beberapa rumah sakit di Blora dan Solo, mengingat luka dan patah tulang yang diderita cukup parah.
  3. Dukungan Keluarga: Pihak rumah sakit berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban dan menanggung seluruh biaya perawatan.
  4. Proses Investigasi: Hingga saat ini, kepolisian terus melakukan pemeriksaan untuk mengungkap penyebab jatuhnya crane, dengan pemeriksaan menyeluruh dilakukan terhadap saksi dan lokasi kejadian.
  5. Penangguhan Proyek: Pembangunan rumah sakit dihentikan untuk memastikan penyelidikan berjalan dengan baik dan seluruh barang bukti tetap terjaga.

Dengan adanya insiden ini, pihak terkait berusaha meminimalisir risiko yang terjadi di lokasi pembangunan dan mentaati prosedur keselamatan kerja yang ada. Muhammad Syaifudin juga meminta semua pihak untuk mengedepankan keselamatan di setiap proyek pembangunan demi mencegah tragedi serupa di masa depan.

Sebagai langkah selanjutnya, pihak kepolisian masih akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk menuntaskan penyelidikan dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Diharapkan, hasil investigasi ini dapat memberikan kejelasan mengenai faktor penyebab jatuhnya crane dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diterapkan dalam proyek-proyek konstruksi mendatang. Samudera kewaspadaan dalam setiap kegiatan pembangunan perlu ditingkatkan, agar keselamatan pekerja tetap terjaga dengan baik.

Siti Aisyah adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button