Iqbaal Ramadhan, setelah hampir tiga tahun vakum dari dunia film, kembali membuat gebrakan dengan film terbarunya berjudul “Perayaan Mati Rasa”. Film ini menandai kembalinya Iqbaal ke layar lebar, dan tak hanya sebagai pemeran utama, ia juga berperan sebagai produser bersama Umat Shahab dan Prilly Latuconsina. Dalam konferensi pers yang diadakan pada Kamis, 23 Januari 2025 di Jakarta Selatan, Iqbaal mengungkapkan antusiasmenya untuk kembali ke industri perfilman.
“Di tahun 2025, awal tahun bersamaku di ‘Perayaan Mati Rasa’,” ucap Iqbaal dengan semangat. Kembali ke dunia perfilman bukanlah keputusan yang mudah baginya. Ia mengakui bahwa selama masa vakum tersebut, rasa percaya dirinya terhadap kemampuan akting sempat meredup. Namun, salah satu faktor yang membuatnya kembali mencintai dunia film adalah sosok Rukman Rosadi, seorang aktor dan pelatih akting yang banyak memberinya inspirasi dan dukungan.
“Saya mau berterima kasih khusus kepada Pak Rukman Rosadi. Saya berutang banyak kepada dia terhadap ilmu dan amal jariyah yang diberikan kepada saya,” ujar Iqbaal. Ia menjelaskan bahwa Rukman mampu membukakan matanya terhadap kemampuan yang sebelumnya ia anggap hilang. “Dia membuat saya kembali percaya bahwa saya bisa berakting lagi,” tambahnya.
Perjalanannya kembali ke dunia film jelas bukan hanya sekadar untuk berakting. Iqbaal mengambil langkah berani dengan menjadi produser eksekutif. Ia menyebut keputusan ini sebagai langkah terbaik untuk belajar dan berkolaborasi dengan teman-teman lama. “Saya sama Prilly kenal di 2011 dan dengan Umay kita saingan. Akhirnya di usia ini, bisa berkolaborasi dan diberi kesempatan jadi orang di balik layar. Saya bangga bisa jadi bagian dari film ini,” tuturnya.
Film “Perayaan Mati Rasa” mengisahkan tentang IAN Antono, seorang anak pertama yang berupaya meraih mimpinya dengan dukungan sahabat-sahabatnya, meskipun ia terjebak dalam ekspektasi yang ia bangun sendiri. Kehilangan orangtuanya mendadak menjadi momen penting yang mengubah hidup IAN, membuatnya berjuang untuk tetap kuat sambil mengubur perasaannya, hingga ia merasakan ‘mati rasa’.
Melihat kembali perjalanan Iqbaal Ramadhan, banyak yang menganggap sosok Rukman Rosadi sebagai pahlawan di balik kembalinya aktor muda berbakat ini. Rukman dikenal sebagai pengajar yang penuh dedikasi dan kemampuannya dalam menggali potensi para aktor. Dukungan serta ilmu yang diberikan oleh Rukman tampaknya menjadi suntikan motivasi bagi Iqbaal untuk mengatasi tantangan yang dihadapinya selama masa vakum.
Di samping itu, Iqbaal juga terlibat aktif dalam program lain, seperti menjadi penyiar radio di season kedua program VINDES. Keterlibatannya dalam berbagai aktivitas menunjukkan komitmennya untuk terus berkarya meski dalam format yang berbeda. Dengan kembalinya Iqbaal ke panggung perfilman sebagai produser dan aktor, harapan bagi para penggemarnya untuk melihat karya-karya berkualitas muncul kembali.
Film ini tak hanya menampilkan perjalanan seorang pemuda dalam menggali mimpinya, tetapi juga mengeksplorasi tema kehilangan dan perjuangan emosional yang sering dihadapi banyak orang. Diharapkan “Perayaan Mati Rasa” dapat menyentuh hati penonton dan menjadi refleksi bagi mereka yang pernah merasakan hal yang sama.
Kisah Iqbaal Ramadhan tidak hanya menginspirasi generasi muda untuk mengejar impian, tetapi juga menunjukkan pentingnya dukungan teman sejati dalam menghadapi kesulitan. Cerita ini akan terus terdengar di bioskop-bioskop Indonesia, menjadi simbol kebangkitan kembali Iqbaal Ramadhan, dan kembalinya semangat film Indonesia di tahun 2025.