
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), baru saja menunjuk Irwan Fecho sebagai Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat untuk periode 2025-2030. Penunjukan Irwan dilakukan setelah meninggalnya Renville Antonio, Bendahara Umum sebelumnya, yang meninggal dunia baru-baru ini. AHY berharap agar Irwan dapat melanjutkan dan mengembangkan program-program yang telah dijalankan oleh almarhum Renville.
Saat meresmikan pengurus baru di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, AHY menyatakan, “Bung Irwan, tugas berat untuk menggantikan sosok almarhum Renville Antonio, semoga melanjutkan apa yang telah dijalankan oleh almarhum.” Pernyataan ini mencerminkan harapan kuat ketua umum terhadap Irwan untuk mengisi posisi yang sangat penting dalam struktur organisasi partai.
Irwan Fecho bukanlah wajah baru di Partai Demokrat. Sebelum dilantik sebagai Bendum, dia telah memiliki pengalaman dalam struktur organisasi partai serta berbagai kegiatan politik lainnya. Penunjukan ini mencerminkan kepercayaan AHY dan pengurus partai lainnya terhadap kapabilitas Irwan dalam mengelola keuangan dan strategi partai ke depan. AHY menekankan pentingnya kesinambungan dalam kepemimpinan partai, terutama dalam menghadapi tantangan-tantangan yang akan datang.
Dalam kesempatan yang sama, AHY juga memperkenalkan jajaran baru Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat. Mereka yang terpilih antara lain Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Teuku Riefky Harsya, Dody Hanggodo, Benediktus Kabur Harman, Dede Yusuf Macan Effendi, Vera Febyanthy, dan Letjen TNI (Purn) Ediwan Prabowo. Penunjukan ini diharapkan dapat membawa ide-ide fresh dan relevan ke dalam kepengurusan partai selama periode mendatang.
Lebih lanjut, selain menunjuk Irwan Fecho dan jajaran Waketum, AHY juga mengumumkan Herman Khaeron sebagai Sekretaris Jenderal partai. “Yang kita hadirkan dan kita bentuk dalam DPP ini benar-benar meliputi berbagai elemen, termasuk berbagai profesi,” ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa Partai Demokrat berusaha untuk menjadi partai yang inklusif, mencakup beragam latar belakang dan perspektif dalam kepengurusannya.
Keterwakilan perempuan juga menjadi salah satu fokus dalam struktur pengurus baru. AHY menjelaskan bahwa pengurus DPP Demokrat periode ini telah memenuhi syarat dengan 30 persen keterwakilan perempuan dalam jajaran pengurus. “Yang jelas memenuhi prasyarat 30 persen diisi oleh perempuan,” tuturnya. Ini adalah langkah positif yang selaras dengan semangat kesetaraan gender dan meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik.
Strategi Partai Demokrat ke depan diharapkan dapat semakin memperkuat posisi partai di arena politik nasional. Mengingat tantangan yang dihadapi oleh partai politik di Indonesia, keberanian untuk melakukan inovasi dalam kepengurusan menjadi sangat krusial. Dengan pengalaman dan komposisi pengurus yang beragam, Demokrat berharap dapat menghadapi tantangan dan bersaing dalam pemilihan umum yang akan datang.
AHY, dalam pandangannya, optimis bahwa dengan adanya kepemimpinan baru, Partai Demokrat akan mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat dan mengedepankan isu-isu penting yang menjadi perhatian publik. Penunjukan Irwan Fecho sebagai Bendum diharapkan menjadi langkah awal untuk membawa Demokrat ke arah yang lebih baik dan berorientasi pada pelayanan publik.
Dengan berbagai perubahan dan penunjukan tokoh-tokoh baru di jajaran kepengurusan, Partai Demokrat berambisi untuk mengukuhkan posisinya sebagai salah satu partai politik yang relevan dan berfungsi dalam mengakomodasi aspirasi masyarakat Indonesia.