Keputusan Pengadilan Negeri (PN) Kepanjen, Jawa Timur, untuk menolak permohonan penangguhan penahanan yang diajukan oleh kuasa hukum selebgram Isa Zega, membuatnya harus merayakan Idulfitri di Lapas Perempuan Kelas IIA Malang. Meskipun situasi ini tidak sesuai dengan harapannya, Isa yang memiliki nama lengkap Adrena Isa Zega, tetap menyikapinya dengan optimis. Nampaknya, pengalaman merayakan Lebaran di dalam penjara bukanlah hal yang baru baginya. Isa pernah menghadapi situasi serupa ketika ia harus merayakan Idulfitri di Lapas Jakarta Selatan sebelumnya.
Usai sidang putusan sela pada 18 Maret 2025, Isa Zega menyampaikan pandangannya tentang Lebaran di lapas. “Oh, tidak apa-apa, kan dulu juga Lebaran di dalam (lapas). Allah sudah membalas dua kali Lebaran di Makkah. Jadi enggak masalah,” ungkapnya dengan penuh ketenangan. Pernyataan tersebut menunjukkan sikap ikhlas dan kesiapan mentalnya meskipun harus terpisah dari keluarga pada hari yang telah dinanti-nanti.
Bagi Isa, menjalani Lebaran tanpa keluarga bukanlah hal yang terlalu memberatkan. Dalam pengakuannya, sejak kecil ia sudah terbiasa hidup mandiri dan jauh dari sanak saudara. Ia menyatakan, “Dari kecil saya jauh dari keluarga, dari dulu sudah mandiri. Malang-Jakarta itu dekat, enggak jauh kok.” Sikap mandiri ini tampaknya menjadi kekuatan baginya untuk tetap menempuh hidup dengan positif, bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun.
Di dalam penjara, Isa Zega tetap menjalani ibadah Ramadan dengan sungguh-sungguh. Dia aktif berpuasa dan mengikuti kegiatan keagamaan yang diadakan di lapas. “Puasa masih full. Di lapas juga enak, nyaman. Makanan juga bisa beli dari luar,” tambahnya menunjukkan bahwa meski berada dalam kondisi yang terbatas, ia tetap bisa merayakan bulan suci dengan sepenuh hati.
Isa ditahan di Lapas Perempuan Kelas IIA Sukun, Kota Malang, sejak 11 Februari 2025, karena dugaan pencemaran nama baik terhadap Shandy Purnamasari, bos MS Glow. Proses hukum yang berlangsung membuatnya harus beradaptasi dengan kehidupan di dalam penjara, termasuk saat merayakan momen-momen spesial seperti Idulfitri.
Berikut adalah beberapa poin menarik terkait perjalanan Isa Zega:
1. Pengalaman dua kali merayakan Lebaran di Makkah membuat Isa memiliki pandangan positif tentang kehidupan meskipun kini harus menjalani masa tahanan.
2. Sikap mandiri dan kuat sejak kecil membantunya tetap optimis di tengah situasi sulit.
3. Isa tetap berkomitmen untuk menjalani puasa dan menjalankan kegiatan keagamaan meskipun di dalam lapas.
4. Proses hukum yang masih berjalan memberi Isa tantangan tersendiri, tetapi ia bisa menghadapi semua itu dengan penuh keyakinan.
Perayaan Idulfitri merupakan waktu berkumpul dengan keluarga dan teman-teman, namun bagi Isa Zega, ia harus menjalaninya di balik jeruji. Meskipun dalam keadaan terpisah dari orang yang dicintainya, semangatnya untuk menjalani ibadah yang penuh makna tetap meningkat. Hal ini mencerminkan bahwa meskipun kehidupan memiliki banyak liku-liku, keyakinan dan iman dapat membuat seseorang tetap tegar menghadapi cobaan yang ada.