Isak Tangis Keluarga Pecah saat Jenazah Siswi SMA 1 Porong Dimakamkan

Isak tangis memenuhi udara saat jenazah Nafiri Arimbi Maharani, siswi SMA 1 Porong, tiba di rumah duka yang terletak di Desa Candipari, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu malam (1/2). Kepergian tragis Nafiri, salah satu korban kecelakaan bus pelajar di tol Pandaan-Malang, menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga dan kerabatnya.

Kedatangan jenazah Nafiri diliputi suasana haru ketika keluarga dan teman-teman dekatnya berusaha mengikhlaskan kepergiannya. Setelah proses salat jenazah, Nafiri langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat. Tangan-tangan penuh harapan dan air mata saling berpelukan, menciptakan momen emosional yang tak terlupakan bagi semua yang hadir.

Kecelakaan ini terjadi saat rombongan siswa SMA 1 Porong sedang dalam perjalanan menuju Kota Malang untuk sesi foto buku tahunan. Bus yang membawa 31 siswa tersebut mengalami kecelakaan tunggal ketika menabrak guardrail di kilometer 72.200 arah Malang. Peristiwa tragis tersebut tidak hanya merenggut nyawa Nafiri, tetapi juga menghilangkan nyawa pengemudi bus, yang diketahui merupakan milik Brimob Watukosek.

Pihak keluarga menyatakan bahwa mereka telah berusaha untuk ikhlas menghadapi kenyataan pahit ini. Mereka menggarisbawahi bahwa peristiwa tersebut adalah murni kecelakaan, dan tidak ingin menuntut pihak manapun atas kejadian ini. Ucapan ini menjadi pengingat akan sikap tabah dan pengertian di tengah tragedi yang menimpa.

Keluarga dan teman-teman Nafiri menceritakan bahwa ia adalah sosok yang ceria dan memiliki impian besar di masa depannya. Beberapa dari mereka mengenang momen-momen indah yang pernah dilalui bersama, bagaimana Nafiri selalu berhasil mencairkan suasana dengan tawa dan keceriaannya. Kepergiannya tentu menjadi kehilangan yang begitu dalam, terutama bagi orang tua yang mendidik dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang.

Berdasarkan data yang ada, berikut adalah beberapa informasi penting terkait kecelakaan tersebut:

  1. Lokasi Kecelakaan: Kecelakaan terjadi di Tol Pandaan-Malang, tepatnya di kilometer 72.200.
  2. Jumlah Korban: Kecelakaan menyebabkan dua korban tewas, yaitu Nafiri dan pengemudi bus.
  3. Jumlah Penumpang: Bus yang terlibat dalam kecelakaan mengangkut 31 siswa dari SMA 1 Porong.
  4. Tujuan Perjalanan: Rombongan siswa tengah dalam perjalanan menuju Kota Malang untuk sesi foto buku tahunan.

Kejadian ini bukan hanya mendorong duka bagi keluarga Nafiri, tetapi juga menjadi peringatan bagi masyarakat akan pentingnya keselamatan berkendara, terutama saat membawa rombongan pelajar. Kecelakaan ini tentu menarik perhatian dan memberikan pelajaran bagi pihak pengelola transportasi dan sekolah tentang tanggung jawab dan keamanan saat melakukan perjalanan jauh.

Sebagai komunitas yang merasa terdampak langsung oleh tragedi ini, banyak yang mulai berbicara tentang perlunya program edukasi keselamatan berkendara di kalangan remaja. Penyebab kecelakaan yang beragam dan sering kali melibatkan faktor manusia, harus menjadi perhatian khusus untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.

Suasana duka dan haru di pemakaman Nafiri Arimbi Maharani adalah gambaran nyata dari kehilangan yang dirasakan banyak orang. Di tengah kesedihan ini, harapan akan keadilan dan pengingat untuk selalu berhati-hati di jalan menjadi sebagian dari refleksi yang perlu dipikirkan oleh kita semua. Duka yang mendalam ini tentunya tidak akan dilupakan, dan menjadi sebuah luka bagi banyak orang, terutama bagi keluarga yang ditinggalkan.

Exit mobile version