Bisnis

Iseng Berbuah Karya: Tas Kulit Sasadu Karya Lokal Mendunia

BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang berlangsung di BSD memamerkan beragam bisnis dari berbagai sektor, termasuk sektor aksesoris yang kini semakin diminati oleh masyarakat. Salah satu pelaku usaha yang mencuri perhatian di acara tersebut adalah Sasadu Leather, sebuah brand kerajinan tas kulit yang bermula dari sebuah percobaan iseng di tengah pandemi COVID-19.

Pemilik Sasadu Leather, Dwi Soufnita, mengungkapkan bahwa ide membangun bisnis ini muncul pada bulan Desember 2020. Pada saat itu, Dwi tidak memiliki rencana untuk memulai usaha, melainkan menjawab permintaan dari seorang teman yang menginginkan tas unik dan artistik untuk digunakan ke kantor dan saat hangout. “Awalnya usahanya dari permintaan teman yang nanya ke saya bisa nggak bikin tas unik artistik bisa dibawa ke kantor dan hangout. Akhirnya kita bikin nggak sengaja kita coba. Jadi kita menjawab kebutuhan teman,” ujarnya saat berbincang dengan Podme.id.

Sasadu Leather berkomitmen untuk menciptakan produk berkualitas premium dengan sentuhan lokal Indonesia. Dwi menyatakan bahwa tas yang dibuat menggunakan kulit sapi berkualitas tinggi, sehingga sangat nyaman digunakan baik untuk keperluan sehari-hari maupun formal. “Kami membuat tas ini dengan kualitas bahan sapi yang baik. Jadi tas ini bisa dipakai hangout, kerja dengan sentuhan kulit yang nyaman,” jelas Dwi.

Keberhasilan Sasadu Leather bukan hanya datang dari kualitas produknya, melainkan juga karena dukungan konsumen yang loyal. Banyak pelanggan yang dengan sukarela mempromosikan tas-tas tersebut di media sosial, sehingga menjangkau pasar tidak hanya di Indonesia, tetapi juga luar negeri. “Kita punya konsumen yang loyal yang sering di-posting di media sosial, sehingga konsumen kita tidak hanya di Indonesia, tapi juga ada di luar negeri,” tambahnya.

Menyangkut harga, produk tas dari Sasadu Leather berada dalam kisaran yang cukup bervariasi, mulai dari Rp700 ribu hingga Rp3 juta, tergantung dari desain dan bahan yang digunakan. “Kita menggunakan produk kulit sapi asli yang bikin nyaman. Harganya terendah bisa mencapai Rp700 ribu hingga Rp3 juta,” ungkap Dwi.

Kehadiran Sasadu Leather di BRI UMKM EXPO(RT) 2025 merupakan kesempatan emas untuk memperluas pemasaran dan menguji produk di pasar internasional. Dwi merasa bersyukur bisa berpartisipasi dalam acara yang menarik banyak pengunjung dari seluruh dunia. “Kita ingin memperluas pasar sekalian tes juga apakah ini bisa diterima oleh masyarakat,” tandasnya.

Sasadu Leather bukan hanya sekadar bisnis tas kulit, tetapi juga representasi identitas lokal yang berhasil menembus pasar global. Berikut adalah beberapa poin yang membuat Sasadu Leather menonjol:

  1. Kualitas Bahan: Menggunakan kulit sapi berkualitas tinggi untuk produk-produk tas.
  2. Desain Unik: Menghadirkan tas-tas dengan sentuhan artistik yang sesuai dengan kebutuhan konsumen modern.
  3. Dukungan Media Sosial: Memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan brand awareness dan mencapai konsumen di luar Indonesia.
  4. Rentang Harga Beragam: Menawarkan produk dengan harga yang dapat diakses berbagai kalangan, dengan kualitas yang terjamin.
  5. Fokus pada Pasar Internasional: Menciptakan kesempatan bagi produk lokal untuk bersaing di pasar global melalui pameran seperti BRI UMKM EXPO.

Dengan komitmen untuk terus berinovasi dan mengikuti perkembangan tren, Sasadu Leather memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan menjadi salah satu brand tas kulit yang diperhitungkan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

Rina Lestari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button