Dunia

Israel Diperkirakan Serang Iran: Ancaman Dalam Enam Bulan?

Dalam beberapa bulan mendatang, kemungkinan Israel akan melakukan serangan terhadap program nuklir Iran semakin menguat. Menurut laporan intelijen AS, langkah ini dianggap sebagai serangan pendahuluan yang bertujuan untuk menunda kemajuan program nuklir Teheran yang diperkirakan dapat berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Peringatan ini datang sebagai bagian dari beberapa laporan intelijen yang melibatkan pemerintahan Biden dan Trump, yang mencatat bahwa Israel mungkin akan menargetkan fasilitas nuklir di Fordow dan Natanz dalam enam bulan pertama tahun 2025.

Analisis yang diungkapkan oleh pejabat intelijen AS, yang berbicara dengan syarat anonim karena bersifat rahasia, menyatakan bahwa Israel telah melakukan perencanaan serangan setelah pengebomannya terhadap infrastruktur militer Iran pada akhir Oktober lalu. Tindakan tersebut diyakini telah melemahkan pertahanan udara Iran, sehingga membuat negara tersebut lebih rentan terhadap serangan lebih lanjut. Israel, dalam hal ini, tampaknya siap untuk bertindak secara unilateral demi kepentingan nasionalnya dan untuk mempertahankan keberlangsungan program nuklir negara lawan yang dianggap sebagai ancaman.

Dalam konteks ini, pejabat tinggi di pemerintahan AS juga menegaskan bahwa Presiden Donald Trump sangat menentang Iran mendapatkan senjata nuklir. Menurut Brian Hughes, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Trump lebih memilih diplomasi tetapi tidak akan menunggu selamanya jika Iran tidak bersedia bernegosiasi. Keengganan untuk berkomentar lebih lanjut mengenai intelijen yang mendasarinya menunjukkan sensitivitas isu ini di tingkat internasional.

Adapun strategi serangan yang dipertimbangkan oleh Israel, terdapat dua opsi yang dijabarkan dalam laporan intelijen. Yang pertama adalah serangan jarak jauh yang melibatkan pesawat Israel yang meluncurkan rudal balistik dari luar wilayah udara Iran. Opsi kedua adalah serangan yang lebih berisiko dengan jet Israel yang memasuki wilayah udara Iran dan menjatuhkan bom penghancur bunker, yang baru saja disetujui penjualannya kepada Israel oleh pemerintahan Trump.

Namun, pejabat AS menilai, meskipun serangan terhadap fasilitas nuklir Iran kemungkinan besar dapat menghambat aktivitas nuklir Teheran, dampaknya mungkin hanya sementara. Hal ini diungkapkan oleh mantan pejabat AS yang menyatakan bahwa serangan tersebut dapat memberikan insentif bagi Iran untuk mempercepat pengayaan uranium pada tingkat senjata, yang merupakan garis merah bagi AS dan Israel.

Berbagai pertimbangan ini muncul di tengah suasana politik yang penuh ketegangan di Timur Tengah. Eropa menunjukkan dukungannya kepada Israel, mendramatisir kepentingan stabilitas di kawasan tersebut. Pada saat yang sama, ada perdebatan internal di kalangan pemimpin AS mengenai penggunaan kekuatan militer yang tepat untuk menyikapi ancaman Iran.

Pernyataan Trump mengenai situasi ini juga mengundang perhatian, di mana ia menggambarkan bahwa opsi terbaik untuk menghentikan Iran tidak selalu harus dengan serangan militer. Hal ini menggambarkan kompleksitas kebijakan luar negeri AS yang menghadapi tantangan dari koalisi internal, di mana ada perbedaan pandangan antara pendukung tindakan militer dan mereka yang skeptis terhadap intervensi semacam itu.

Sementara itu, situasi di lapangan menunjukkan bahwa perdebatan mengenai tindakan militer terhadap Iran bukan hanya tentang diplomasi, tetapi juga berkaitan dengan perilaku negara-negara besar di kawasan tersebut, termasuk posisi dan pengaruh AS di dalamnya. Di tengah situasi yang memanas ini, nampaknya Israel berencana untuk mengambil langkah tegas dalam menghadapi ancaman nuklir Iran, dengan dukungan teoretis dari AS yang telah lama menjadi sekutu kuatnya.

Keputusan Israel untuk menyerang Iran, jika dilaksanakan, dapat memicu konsekuensi luas bagi stabilitas regional dan hubungan internasional, yang menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan keamanan di Timur Tengah.

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button