Israel akan mengirimkan delegasi ke Doha pada akhir pekan ini untuk membahas aspek teknis terkait kelanjutan gencatan senjata di Gaza. Hal ini dikonfirmasi oleh Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis pada hari Selasa (4/2). Pertemuan ini dilakukan sebagai langkah strategis untuk memastikan terjaminnya pelaksanaan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
Dalam pernyataannya, Netanyahu menyebutkan bahwa "Israel sedang mempersiapkan keberangkatan delegasi tingkat kerja ke Doha pada akhir pekan ini untuk membahas rincian teknis terkait kelanjutan penerapan perjanjian tersebut." Keputusan ini muncul setelah Netanyahu mengadakan pertemuan dengan penasihat Presiden AS Donald Trump di Washington. Meskipun gencatan senjata tahap pertama masih berlangsung, Trump menyatakan bahwa tidak ada jaminan jangka panjang terhadap keberlanjutan perjanjian ini.
Presiden Trump, dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung Putih pada hari Senin (3/2), menjelaskan bahwa meski pihaknya mendukung upaya perdamaian, situasi di lapangan masih sangat tidak menentu. Sementara itu, utusan khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, menegaskan bahwa gencatan senjata sejauh ini berjalan sesuai kesepakatan yang telah dicapai.
Sementara itu, kelompok Hamas juga telah menunjukkan kesiapan mereka untuk memasuki tahap perundingan berikutnya. Seorang pejabat Hamas yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan bahwa mereka telah melakukan koordinasi dengan para mediator dalam sesi pertemuan di Kairo pekan lalu. "Kami meminta mediator untuk memastikan pendudukan [Israel] mematuhi perjanjian dan tidak melakukan penundaan," ujarnya. Hamas kini menunggu inisiatif lebih lanjut dari para mediator untuk melanjutkan negosiasi.
Gencatan senjata yang sedang berlangsung ini merupakan fase pertama yang dimulai pada 19 Januari lalu dan berlangsung selama 42 hari. Dalam perjanjian ini, telah berhasil dibebaskan 33 sandera Israel dengan imbalan sekitar 1.900 tahanan Palestina dari penjara Israel. Pembicaraan pada tahap kedua diharapkan akan mencakup banyak aspek penting, di antaranya:
- Pembebasan Sandera Tersisa: Mencari solusi untuk pembebasan sandera yang masih ditahan pihak Hamas.
- Penghentian Perang Secara Permanen: Membahas kemungkinan penghentian konflik secara total antara kedua belah pihak.
- Penguatan Kesepakatan Gencatan Senjata: Menciptakan kerangka kerja yang lebih jelas untuk menjaga gencatan senjata tetap berlaku dalam jangka waktu yang panjang.
Gencatan senjata ini memegang peranan penting dalam mengurangi ketegangan di wilayah yang rawan konflik tersebut. Namun, dengan dinamika yang selalu berubah, tantangan untuk mencapai kesepakatan yang tahan lama tetap signifikan. Sementara itu, situasi kemanusiaan di Gaza dan dampaknya terhadap populasi lokal tetap menjadi perhatian utama bagi berbagai pihak.
Di tengah ketidakpastian yang melandasi proses perdamaian ini, Hamas dan Israel tampaknya memiliki kepentingan bersama untuk melanjutkan dialog. Pemenuhan komitmen dari masing-masing pihak akan menjadi kunci dalam menjaga kestabilan yang saat ini masih rapuh. Dengan pertemuan di Doha yang akan datang, diharapkan ada kemajuan yang berarti dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk konflik yang telah berlangsung lama ini.