
Pemerintah Indonesia terus berupaya menjaga kestabilan harga pangan seiring dengan fluktuasi yang terjadi di pasar. Dalam upaya tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengumumkan program pembukaan 4.500 gerai pangan di seluruh daerah. Langkah ini diharapkan dapat memberikan akses yang lebih terjangkau bagi masyarakat dan mengendalikan lonjakan harga bahan pokok, terutama menjelang bulan-bulan dengan permintaan tinggi.
Program ini adalah hasil kolaborasi antara Kementerian Pertanian dan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) termasuk RNI, Bulog, PPI, PT Pos, dan Berdikari. Dengan pembukaan gerai-gerai pangan ini, masyarakat dapat memperoleh bahan makanan dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), yang menjadi salah satu strategi untuk menekan inflasi harga pangan yang kerap membebani rakyat.
Andi Amran menjelaskan kepada media di Gedung DPR Senayan, Jakarta, bahwa "untuk menstabilkan harga, kita membuka gerai seluruh Indonesia. Rencananya 4.500 dan ini besar-besaran." Dengan detail program yang akan diluncurkan, kemungkinan akses dan harga yang lebih baik menjadi harapan bagi banyak keluarga di Indonesia.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah lonjakan harga beberapa komoditas, seperti cabai, yang mencapai lebih dari Rp 100.000 per kilogram. Menanggapi masalah ini, Andi Amran mencatat bahwa tim dari Kementan sudah turun langsung ke lapangan untuk mengevaluasi dan memantau situasi harga pangan. Dia menilai bahwa tidak ada alasan bagi harga untuk terus melonjak, mengingat produksi pangan nasional saat ini mengalami peningkatan yang signifikan.
“Produksi kita naik 52%, stok kita banyak, terus celah alasannya apa lagi? Sekarang semua terpenuhi, tidak ada alasan naik,” ungkap Amran, menunjukkan keyakinan bahwa pemerintah mampu mengendalikan situasi. Ia menekankan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap pihak-pihak yang berusaha menaikkan harga secara tidak wajar.
Berikut adalah beberapa langkah yang diambil oleh pemerintah dalam menjaga kestabilan harga pangan:
- Pembukaan Gerai Pangan: Menyediakan akses pangan dengan harga terjangkau di 4.500 lokasi.
- Kerja Sama BUMN: Menggandeng berbagai BUMN untuk memperluas distribusi dan penjualan pangan.
- Pengawasan Harga: Melakukan monitoring di lapangan untuk mengevaluasi kondisi harga dan memastikan tidak ada praktik jual beli yang merugikan konsumen.
- Perbaikan Sistem Distribusi: Fokus pada optimalisasi sistem distribusi untuk memastikan pangan sampai ke konsumen dengan harga yang stabil.
Selain cabai, minyak goreng juga menjadi sorotan. Meskipun Indonesia merupakan salah satu produsen minyak goreng terbesar di dunia, Andi Amran menekankan bahwa harga minyak goreng tidak seharusnya naik, bahkan sedikit pun. “Sama dengan cabai, sama dengan minyak goreng. Kenapa harga naik sedikit? Itu enggak boleh,” tegasnya.
Pemerintah juga mengingatkan semua pihak, termasuk produsen dan pedagang, untuk memastikan bahwa harga pangan tidak melebihi HET yang telah ditetapkan. Upaya ini diharapkan tidak hanya akan membantu menstabilkan harga pangan, tetapi juga memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa kebutuhan pokok mereka tetap terjangkau.
Pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan dan evaluasi agar kebijakan yang diambil dapat berjalan efektif dan berdampak positif terhadap kestabilan harga. Dengan berbagai langkah ini, diharapkan masyarakat dapat merasa aman dan nyaman dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari tanpa harus khawatir terhadap lonjakan harga yang tidak terduga.