
Sepuluh tahun perjalanan Jakarta Sinfonietta di dunia musik klasik dirayakan dengan meriah pada 13 April 2023 di Jakarta. Dalam konser peringatan satu dekade ini, Jakarta Sinfonietta bertujuan untuk menggaet minat anak muda terhadap musik klasik sekaligus memastikan bahwa genre ini terus berkembang di Tanah Air. Konser yang digelar di sebuah venue akustik ini tidak hanya menampilkan karya-karya klasik, tetapi juga menjunjung tinggi karya komponis muda Indonesia.
Jakarta Sinfonietta telah sukses menggelar konser perdananya pada 31 Januari 2015 di Auditorium GoetheHaus, dengan menampilkan Simfoni No 21 dan Konserto Dua Piano karya Mozart, serta Serenade untuk Orkes Gesek karya Tchaikovsky. Selama sepuluh tahun, orkestra kamar ini berkomitmen untuk menjalin kerjasama dengan sejumlah solis internasional maupun pemusik muda berbakat dari Indonesia. Konduktor Jakarta Sinfonietta, Iswargia R Sudarno, menyatakan bahwa mereka berupaya terus mengembangkan kualitas dan aktivitas musik klasik di Indonesia.
Selama perayaan tersebut, Jakarta Sinfonietta menampilkan berbagai karya yang beragam. Pada babak pertama, penonton dihibur dengan karya baru dari komponis muda Andhanu Candana, “Symphonic Miniature No 3”. Selanjutnya, pianis virtuoso Jepang, Toru Oyama, yang juga tampil pada konser perdana satu dekade lalu, kembali ke panggung untuk membawakan Konserto Piano No 1 karya Dmitri Shostakovich, diiringi oleh trumpet handal Indonesia, Eric Awuy. Pemilihan karya ini juga menjadi bagian dari penghormatan atas 50 tahun wafatnya Shostakovich.
Di babak kedua, penampilan Jakarta Sinfonietta berlanjut dengan karya terkenal Piotr Tchaikovsky, “Serenade dalam C Mayor”, yang kali ini dibawakan di bawah arahan Giovani Biga dari kursi concert master. Melalui pemilihan karya dan susunan program, Jakarta Sinfonietta berusaha memadukan elemen nostalgia dengan inovasi, memberikan pengalaman yang kaya bagi penonton.
Iswargia menekankan bahwa konser ini merupakan simbol harapan bagi perkembangan musik klasik di Indonesia. “Kami ingin menegaskan bahwa generasi muda selalu menjadi perhatian dan harapan kami agar musik di Indonesia terus berkembang,” ujarnya. Dalam konser tersebut, Jakarta Sinfonietta memastikan bahwa meskipun mereka berani berinovasi, mereka tidak akan menyimpang dari misi artistik yang telah ditetapkan. Dengan terdiri dari pemusik profesional dari beragam usia, kelompok ini mencerminkan keberagaman dalam musik serta potensi besar untuk menjangkau audiens yang lebih luas, khususnya generasi muda.
Dukungan terhadap perkembangan musik klasik di Jakarta pun datang dari Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, yang hadir dalam konser tersebut. Ia memberikan apresiasi yang tinggi terhadap upaya Jakarta Sinfonietta dan berharap bahwa konser-konser musik klasik seperti ini akan terus dilestarikan serta memiliki dampak global. “Kami mendukung konser musik klasik di Jakarta dan saya berharap ini terus dijaga, dilestarikan, dan tentunya bisa mendunia,” kata Rano Karno.
Momentum perayaan satu dekade ini juga menjadi pengingat bahwa musik klasik bukan hanya sekadar warisan budaya, tetapi juga medium yang dapat menjembatani generasi. Jakarta Sinfonietta, melalui konser ini, berkomitmen untuk tidak hanya mempertahankan tradisi musik klasik, namun juga memberikan tempat bagi suara-suara baru dari para pemusik muda Indonesia, memastikan bahwa musik klasik di Indonesia akan terus hidup dan berkembang. Upaya ini menjadi harapan dan tantangan bagi seluruh pihak terkait untuk berkolaborasi demi kemajuan musik klasik yang lebih mendunia di masa depan.