
Jalan tol Palembang-Betung dipastikan akan dibuka mulai H-7 Lebaran 2025 sebagai jalur alternatif untuk pemudik yang ingin melintas menuju berbagai daerah di Sumatera. Pembukaan jalur ini diharapkan dapat mengatasi kemacetan yang sering terjadi, terutama di ruas Palembang-Banyuasin, yang diprediksi akan mengalami lonjakan volume kendaraan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, menyatakan bahwa langkah ini merupakan kolaborasi antara pemerintah daerah dan Kementerian Pekerjaan Umum, yang bertujuan untuk menyediakan solusi bagi pemudik. Dalam kunjungannya ke jalan tol Palembang-Betung di Rest Area 397, Herman Deru menjelaskan, “Setiap lebaran akan ada arus mudik oleh para pemudik dari pulau Jawa yang turun di pelabuhan Bakauheni untuk menuju Sumsel, Jambi, Medan, Padang atau yang mengarah ke utara.”
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa dengan memfungsikan jalur alternatif ini, diharapkan para pemudik akan mendapatkan kenyamanan saat perjalanan mereka. Penyelenggaraan jalur alternatif ini sangat penting mengingat kondisi ekonomi yang mulai pulih, membuat banyak orang bersemangat untuk mudik dan merayakan Lebaran.
Jalur tol Palembang-Betung memiliki panjang 33 kilometer, yang akan diperuntukkan khusus bagi pemudik. Pada saat arus mudik, kendaraan hanya diperbolehkan melintas satu arah dari Palembang menuju Pulau Rimau dengan sistem one way. Sistem ini juga akan diberlakukan pada saat arus balik, di mana pemudik dari arah Jambi akan masuk ke tol dengan pola yang sama.
Berikut adalah beberapa detail penting terkait jalan tol Palembang-Betung:
Panjang dan Lokasi: Jalan tol ini memiliki panjang 33 kilometer, terletak dari Rengas hingga Pangkalan Balai.
Status Jalur: Jalur fungsional sepanjang 27 kilometer dari total panjang tersebut sudah siap digunakan, sementara sisa 3,3 kilometer masih dalam tahap pengecoran.
Fasilitas untuk Pemudik: Herman Deru meminta agar air bersih disiapkan di setiap rest area untuk melayani pemudik yang melintasi jalur tol. Ini penting untuk kenyamanan dan kesehatan para pengguna jalan.
Berkelanjutan: Penyiapan jalur alternatif ini juga dianggap sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk melayani masyarakat, baik warga lokal maupun pemudik dari luar daerah yang menyentuh berbagai suku dan kota.
- Puncak Arus Mudik: Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada H-3 dan H-2 Lebaran, sehingga pembukaan jalur alternatif ini diharapkan dapat meredakan kepadatan lalu lintas.
Fakhrudin Hariyanto, Project Director dari Hutama Karya untuk ruas Palembang-Betung, menyampaikan bahwa saat ini jalur yang layak pakai sudah siap, meskipun rest area yang ada masih bersifat sementara. Hal ini menunjukkan komitmen untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur menjelang momen penting bagi masyarakat.
Dengan adanya pembukaan jalur tol Palembang-Betung, diharapkan para pemudik dapat merasakan perjalanan yang lebih nyaman dan lancar. Gubernur Herman Deru menegaskan bahwa layanan ini tidak hanya ditujukan untuk masyarakat Sumatra Selatan, tetapi juga untuk semua pemudik yang ingin menyambut Lebaran bersama keluarga di kampung halaman. Keselamatan dan kenyamanan para pemudik adalah prioritas utama dalam pelaksanaan fasilitas ini.