Berita

Jalur Bus Listrik Kota Medan: Solusi Transportasi Ramah Lingkungan

Medan, Indonesia — Kota Medan bersiap untuk memasuki era baru dalam transportasi publik dengan peluncuran program bus listrik yang dijadwalkan mulai beroperasi pada awal tahun 2025. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah kota untuk menciptakan sistem transportasi umum yang lebih ramah lingkungan dan efisien bagi masyarakat. Keberadaan bus listrik ini diharapkan dapat memberikan kemudahan akses bagi pengguna jalan, termasuk bagi warga lokal maupun wisatawan.

Program bus listrik di Medan akan mengoperasikan beberapa rute utama yang dirancang untuk menghubungkan berbagai kawasan strategis di kota. Salah satu rute yang menjanjikan adalah rute mulai dari Terminal Amplas menuju pusat kota Medan. Terminal Amplas dikenal sebagai terminal bus utama di Medan timur dan bus listrik melalui jalur ini akan melewati jalan-jalan penting seperti Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan SM Raja. Rute ini bertujuan untuk menghubungkan warga dari kawasan timur ke pusat aktivitas kota dengan jarak tempuh sekitar 10-12 km dan durasi perjalanan diperkirakan antara 30 hingga 40 menit, tergantung pada kondisi lalu lintas.

Selain rute pertama, ada pula rute yang menghubungkan Medan Fair ke Medan Baru. Medan Fair merupakan pusat perbelanjaan yang ramai, dan bus listrik ini akan melewati Jalan Jamin Ginting dan Jalan Letda Sujono. Dengan jarak tempuh sekitar 8-10 km, rute ini akan memudahkan penduduk Medan Utara beralih ke pusat perbelanjaan dan perkantoran di Medan Baru dalam waktu 25 hingga 35 menit.

Rute ketiga bus listrik akan menghubungkan Stasiun Kereta Api Medan dengan kawasan Polonia, yang merupakan area pusat bisnis dan pendidikan. Rute ini penting bagi para pelancong yang baru turun dari kereta, sehingga mereka dapat dengan mudah beralih menuju berbagai fasilitas pendidikan, seperti Universitas Sumatera Utara (USU). Jarak pada rute ini diperkirakan sekitar 7-9 km dengan waktu perjalanan sekitar 20 hingga 30 menit.

Terdapat juga rute yang menyambungkan kawasan Ringroad dengan Kampus Universitas Sumatera Utara. Dengan mobilitas tinggi di antara mahasiswa dan staf, rute ini memberikan akses yang dibutuhkan ke kampus, yang merupakan salah satu universitas terbesar di Sumatera Utara. Jarak tempuh berkisar antara 5-7 km dengan durasi perjalanan 15 hingga 25 menit.

Rute terakhir yang akan dioperasikan oleh bus listrik adalah penghubung antara Terminal Pulo Brayan dan Medan Tembung. Kawasan ini dikenal padat penduduk dengan banyak kegiatan bisnis, sehingga hadirnya transportasi yang ramah lingkungan akan sangat membantu. Rute ini mencakup jarak 10-12 km dan estimasi waktu tempuh sekitar 30 hingga 40 menit.

Dengan peluncuran program bus listrik ini, pemerintah Kota Medan bertujuan untuk mengurangi emisi karbon serta menyediakan alternatif transportasi yang lebih efisien dan berkelanjutan bagi warganya. Pemilihan bus listrik tidak hanya akan membantu lingkungan, tetapi juga memberikan kenyamanan dan kemudahan akses masyarakat ke berbagai destinasi penting di kota. Para penumpang diharapkan dapat merasakan perubahan positif dalam kualitas transportasi umum, mengingat banyaknya rute yang dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas sehari-hari.

Inisiatif ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi bagi permasalahan transportasi di Medan, tetapi juga sebagai upaya untuk memperkenalkan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan di tengah masyarakat. Harapan untuk bus listrik ini adalah agar bisa mendukung visi Medan menjadi kota yang lebih hijau dan efisien dalam waktu dekat.

Rizky Fajar

Rizky Fajar adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button