Teknologi

Januari 2025: 9 Superkomputer Tercanggih dan Tercepat Di Dunia

Superkomputer telah menjadi pilar penting dalam dunia teknologi dan penelitian, memungkinkan pemrosesan data besar dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pada Januari 2025, berbagai superkomputer berteknologi canggih diperkirakan akan mendominasi peringkat dunia. Berikut adalah sembilan superkomputer tercanggih dan tercepat yang akan menjadi sorotan.

  1. El Capitan
    Berlokasi di Laboratorium Nasional Lawrence Livermore, California, El Capitan mencatatkan performa luar biasa sebesar 1.742 petaFLOPS, menjadikannya superkomputer tercepat di dunia per awal 2025. Ditenagai oleh CPU AMD EPYC dan APU AMD Instinct MI300A, El Capitan mengembangkan kemampuan analisis untuk penelitian terkait senjata nuklir dan ilmu material.

  2. Frontier
    Berada di Laboratorium Nasional Oak Ridge, Tennessee, Frontier memiliki performa 1.353 petaFLOPS. Mulai beroperasi pada Agustus 2022, superkomputer ini memanfaatkan CPU AMD EPYC dan GPU AMD Instinct MI250X. Frontier telah banyak digunakan dalam penelitian kanker dan pengembangan teknologi baru di berbagai bidang.

  3. Aurora
    Superkomputer Aurora berada di Laboratorium Nasional Argonne, Illinois, dengan performa mencapai 1.012 petaFLOPS. Dikenal berkat kemampuannya dalam pemodelan, simulasi, dan analisis ilmiah, Aurora diharapkan dapat memajukan penelitian dalam energi fusi nuklir dan proyeksi iklim.

  4. Eagle
    Eagle merupakan superkomputer berbasis cloud yang dikembangkan oleh Microsoft, beroperasi di platform Microsoft Azure. Memiliki performa 561 petaFLOPS, Eagle memberikan akses kepada pengguna yang memerlukan rubrik komputasi tinggi, menandakan pentingnya cloud computing dalam industri superkomputer.

  5. HPC6
    Terletak di Green Data Center Eni, Ferrera Erbognone, Italia, HPC6 adalah superkomputer industri terkuat di Eropa dengan performa 477,9 petaFLOPS. Dibangun untuk mendukung penelitian keberlanjutan, HPC6 mengoptimalkan efisiensi energi dan teknologi ramah lingkungan.

  6. Fugaku
    Dengan lokasi di Riken Center for Computational Science, Kobe, Jepang, Fugaku memiliki performa 442 petaFLOPS. Kendati pernah menduduki posisi pertama dunia, saat ini Fugaku berfokus pada penelitian COVID-19 yang meliputi analisis efisiensi masker, dan saat ini berperan dalam pengembangan AI Jepang.

  7. Alps
    Pusat Superkomputer Nasional Swiss memiliki Alps, yang mampu mencapai 270 petaFLOPS. Alps berkontribusi dalam penelitian meteorologi dan energi, serta menyediakan sumber daya untuk proyek pembelajaran mesin dan klimatologi.

  8. LUMI
    Berbasis di pusat data CSC di Finlandia, LUMI memiliki performa 380 petaFLOPS. Proyek ini dikenal karena penggunaan energi terbarukan sepenuhnya. LUMI berfungsi sebagai mitra dalam pengembangan teknologi komputasi kuantum, menunjukkan kemajuan pesat dalam bidang energi hijau.

  9. Leonardo
    Superkomputer Leonardo di Pusat Data CINECA, Bologna, Italia memiliki performa 239 petaFLOPS. Dirancang dengan arsitektur modular, Leonardo mendukung penelitian AI, simulasi cuaca ekstrem, dan eksplorasi farmasi, menekankan fleksibilitas serta efisiensi pemrosesan data.

Dengan perkembangan pesat dalam teknologi komputasi, superkomputer menjadi alat vital dalam penelitian ilmiah dan komersial. Mereka tidak hanya memungkinkan analisis data dalam skala besar tetapi juga membuka peluang baru dalam berbagai bidang seperti kesehatan, energi, dan keselamatan global. Melalui kehadiran superkomputer ini, berbagai tantangan masa depan dapat dihadapi dengan cara yang lebih efektif dan inovatif.

Dimas Harsono adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button