Bek Timnas Indonesia, Jay Idzes, baru-baru ini menjadi sorotan setelah menyatakan niatnya untuk menjadi “diktator” di lapangan saat dilatih oleh Shin Tae-yong. Dalam pandangannya, istilah “diktator” itu mengandung makna positif, sebagai wujud kepemimpinan yang kuat di tengah tim. Pernyataan ini diungkapkan oleh asisten pelatih Shin, Kim Jong-jin, dalam sebuah podcast berjudul Close the Door.
Kim menjelaskan bahwa Shin Tae-yong dikenal sebagai pelatih yang sangat komunikatif dan merangkul masukan dari para pemain. “Dia (Shin) menyambut ide dari para pemain, dia adalah pendengar yang sangat baik. Misalnya, di tengah latihan, Jay datang kepadanya dan menyampaikan ide-ide permainan,” ujar Kim menjelaskan interaksi tersebut. Menariknya, Jay Idzes yang juga menjabat sebagai kapten tim, sering kali sangat vokal dalam memberikan saran, dan ini menjadi salah satu alasan mengapa ia ingin mengambil peran kepemimpinan lebih dalam di lapangan.
Meskipun sebelumnya ada pandangan dari gelandang Timnas Indonesia, Marc Klok, yang menyebut Shin Tae-yong memiliki sifat otoriter mirip diktator, hal tersebut kemudian dipertanyakan. Klok menyebutkan bahwa pernyataannya mungkin merupakan hasil terjemahan yang tidak tepat saat diwawancarai oleh media Belanda. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan interpretasi antara cara pelatih dan pemain berkomunikasi.
Dalam menanggapi hal itu, Kim Jong-jin melakukan klarifikasi dan menggambarkan Shin Tae-yong sebagai pelatih yang membuka diri untuk mendengarkan masukan dari pemain. “Banyak pemain, termasuk Jay Idzes, sering mendekat untuk berdiskusi mengenai strategi permainan. Sikap terbuka dari Shin ini sudah menjadi bagian dari dinamika tim,” tambah Kim.
Statistik dan fakta menunjukkan bahwa Jay Idzes memberikan kontribusi signifikan bagi tim, tidak hanya sebagai pemain tetapi juga sebagai pemimpin di lapangan. Ia dikenal dengan pendekatan yang percaya diri, sering menyampaikan pendapatnya dengan tegas. Hal ini dianggap penting untuk membangun komunikasi yang efektif dalam strategi permainan.
Kim juga menggarisbawahi bahwa meski Jay Idzes menggunakan istilah “diktator”, makna di baliknya adalah untuk memimpin rekan-rekannya dengan baik. “Dia (Jay) selalu berusaha untuk memotivasi dan mengarahkan pemain lainnya di dalam pertandingan,” ungkap Kim. Dalam pandangan Kim, sikap ini mencerminkan bagaimana hubungan antara Shin Tae-yong dan pemain-pemainnya berjalan dalam suasana yang positif dan konstruktif.
Dalam konteks yang lebih luas, sinergi antara Shin Tae-yong dan pemainnya diharapkan dapat mendukung kemajuan Timnas Indonesia di masa depan. Keterbukaan Shin untuk berdiskusi dan menerima ide-ide pemain diyakini akan mendorong kinerja tim ke level yang lebih tinggi. Ini jelas merupakan langkah positif menuju pengembangan sepak bola Indonesia yang lebih baik.
Dengan dinamika ini, semoga kedepannya, komunikasi antara pelatih dan pemain lainnya dapat terus maju, guna menciptakan iklim yang kondusif untuk kemenangan tim. Jay Idzes, dengan karisma dan kepemimpinannya, berpotensi menjadi salah satu tokoh penting dalam transformasi permainan Timnas Indonesia di level Asia maupun dunia.