Aktris dan presenter Jenny McCarthy, yang menjadi co-host program bincang-bincang populer “The View” pada tahun 2013, baru-baru ini membagikan pengalamannya yang unik dan menantang dalam acara tersebut, termasuk interaksinya dengan mendiang Barbara Walters. Dalam episode podcast Heal Squad yang dipandu oleh Maria Menounos, McCarthy menjelaskan bahwa perannya dalam “The View” awalnya diarahkan untuk membawa energi baru dan suasana yang lebih santai.
Setelah bergabung, McCarthy menyadari bahwa keinginan untuk memadukan budaya pop dalam format acara tidak berlangsung lama. Ia menjelaskan bahwa penugasan awalnya adalah untuk memperkenalkan segmen-segmen yang lebih ringan dan berfokus pada kehidupan selebriti. “Mereka ingin mengubah konsep acara secara total dan berkata, ‘Ayo buat acara ini lebih ringan,’” kata McCarthy. Namun, setelah seminggu bekerja, dia menemukan tantangan yang signifikan.
Salah satu momen yang mengubah perspektifnya tentang Barbara Walters terjadi ketika McCarthy mengacu pada Katy Perry, yang baru saja diwawancarai Walters. “Barbara bertanya, ‘Siapa Katy Perry?’ Itu pertama kalinya aku menyadari bahwa Barbara mulai menunjukkan tanda-tanda awal demensia,” ungkap McCarthy. Meskipun tidak ada konfirmasi resmi tentang diagnosis penyakit tersebut, momen ini meninggalkan kesan mendalam bagi McCarthy.
Walters, yang meninggal pada Desember 2022, dikenal sebagai pelopor dalam dunia jurnalisme dan merupakan sosok penting di balik keberadaan “The View”. Setelah setahun bergabung, McCarthy meninggalkan acara tersebut karena merasa bahwa fokus program kembali beralih kepada isu politik, sebuah bidang yang bukan keahliannya. “Mereka bilang, ‘Kami mengubah arah acara. Tidak ada lagi budaya pop, kami kembali ke politik’,” ujarnya.
Dalam pengakuannya, McCarthy menemui kesulitan dalam mencocokan gaya dan keahliannya dalam berbicara tentang budaya pop dengan tuntutan yang lebih berbasis politik. “Di balik layar The View, itu adalah pekerjaan tersulit di dunia. Karena itu bukan aku. Setiap malam, aku berbaring di samping [suami] Donnie [Wahlberg] dan tubuhku gemetar saat mencoba tidur,” kenangnya.
Salah satu aspek yang paling menantang bagi McCarthy adalah tekanan untuk menyuarakan pandangan yang berlawanan dengan rekan-rekannya. “Mereka datang ke ruanganku sebelum acara dan berusaha membimbingku untuk memberikan pandangan yang berlawanan. Tapi aku bukan orang yang tepat untuk itu karena aku tidak punya opini kuat dalam hal politik,” jelasnya. Ini menciptakan ketegangan yang membuat pengalaman kerjanya semakin berat.
Barbara Walters dikenal bukan hanya sebagai pendiri “The View”, tetapi juga sebagai mentor bagi banyak jurnalis dan pembawa acara lainnya. Dalam sebuah penghormatan setelah kepergiannya, Whoopi Goldberg menggambarkan Walters sebagai sosok yang mendefinisikan industri jurnalisme. “Jika bukan dia, saya tidak tahu di mana sebagian besar dari kami berada,” ucap Goldberg, menggarisbawahi pengaruh besar Walters di bidang tersebut.
Jenny McCarthy pun mengakui bahwa keberadaan Walters memberikan pengaruh yang luar biasa bagi banyak orang dalam karier mereka. Meski perjalanan McCarthy di “The View” berakhir lebih cepat dari yang diharapkan, pengalaman itu meninggalkan jejak yang mendalam, bukan hanya dalam karirnya tetapi juga dalam pemahaaman mengenai dinamika yang ada di dalam sebuah acara bincang-bincang yang berfokus pada isu-isu yang kompleks. Setelah meninggalkan acara itu, McCarthy terus berkarya di berbagai bidang, termasuk sebagai juri di acara “The Masked Singer”, namun kenangan dan pelajaran dari “The View” tetap menjadi bagian penting dari perjalanan profesionalnya.