Erspo, brand resmi apparel sepak bola Indonesia, akan merilis jersei Timnas Indonesia terbaru yang akan diperkenalkan pada 14-16 Februari 2025. Dalam peluncuran ini, mereka menyediakan berbagai varian jersei, termasuk player issue, replika, dan versi suporter. Walaupun harga relatif terjangkau, jersei versi suporter justru memicu perdebatan hangat di kalangan netizen, karena dianggap diskriminatif.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari akun Instagram resmi Erspo, varian jersei terbaru ini akan memiliki beberapa pilihan, baik untuk tipe home maupun away. Masing-masing tipe juga tersedia dalam lengan pendek dan lengan panjang. Harga jersei lengan pendek dijual dengan harga Rp 199.000, sementara untuk tipe lengan panjang dibanderol Rp 279.000, yang mungkin menjadi daya tarik utama bagi banyak penggemar. Namun, netizen tidak hanya memusatkan perhatian pada harga, tetapi juga pada perbedaan desain yang mencolok antara jersei versi suporter dan varian lainnya.
Meskipun netizen memberikan apresiasi terhadap harga yang terjangkau, banyak yang merasa kecewa dengan perbedaan desain yang dianggap terlalu mencolok. Salah satu pengguna Instagram, @emperor.m, mengungkapkan kekecewaannya dengan berkomentar, "Kenapa sih beda desainnya, kenapa enggak beda bahannya saja?" Pendapat serupa juga disampaikan oleh @fa-nazif yang mengatakan, "Dari tampilannya mending beli player issue."
Kritik paling tajam datang dari pemilik akun Instagram @yogapradit***, yang menilai perbedaan desain ini menciptakan kesenjangan sosial yang signifikan. Dalam komentarnya, ia menekankan, "Ini namanya diskriminasi penonton banget. Kalau begini yang kelihatan miskin pakai supporter version dan yang cukup kaya pakai replika dan player issue. Ini sudah ada rasa kesenjangan sosial yang begitu besar, sungguh menyedihkan sekali."
Perdebatan ini menunjukkan bahwa jersei tidak hanya sekedar pakaian, tetapi juga simbol identitas dan status sosial bagi para suporter. Di satu sisi, murahnya jersei versi suporter dianggap positif karena memudahkan lebih banyak orang untuk mengekspresikan dukungan mereka terhadap tim. Namun, di sisi lain, perbedaan desain ini menimbulkan pertanyaan etis tentang inklusivitas dalam dunia olahraga, khususnya sepak bola yang dikenal memiliki basis penggemar yang luas dan beragam.
Sejalan dengan itu, perbedaan desain dan material antara jersei suporter dan versi player issue atau replika menciptakan kesenjangan yang tampaknya mencolok. Sementara jersei player issue dan replika menawarkan desain yang lebih menarik dan eksklusif, versi suporter dianggap kurang menarik. Banyak suporter berpendapat bahwa seharusnya, jersei suporter dapat dirancang dengan lebih baik agar tetap membawa kebanggaan bagi mereka yang mengenakannya, tanpa memunculkan kesan inferior.
Hal ini menunjukkan perlunya perhatian lebih dari pihak penyelenggara dalam merancang produk yang tidak hanya menarik secara estetika, tetapi juga inklusif bagi semua kalangan. Ke depan, langkah-langkah yang lebih baik dalam menciptakan kesetaraan dalam produk dapat membantu menjaga hubungan yang baik antara tim, suporter, dan pihak terkait lainnya.
Dalam dunia olahraga, penting untuk menjaga semangat kebersamaan dan kesetaraan. Jersei memang memiliki makna lebih dalam bagi banyak orang. Ketersediaan jersei dengan desain yang lebih seragam dan berkualitas di semua kalangan suporter bisa jadi menjadi langkah yang baik ke arah yang lebih positif, merayakan kebanggaan terhadap tim nasional tanpa menciptakan batasan sosial. Pembicaraan tentang jersei Timnas Indonesia akan terus berlangsung, tetapi harapannya adalah agar isu ini dapat mengarah pada perbaikan yang lebih baik dan penciptaan budaya dukungan yang lebih inklusif.