
Fenomena orang-orang nekat berangkat ke Mekkah sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Tak terkecuali bagi Jordi Onsu, seorang presenter dan pengusaha yang memberikan pandangannya terkait tindakan berani tersebut. Belakangan ini, semakin banyak individu dari Indonesia yang memilih cara-cara ekstrem untuk mencapai Tanah Suci, baik itu dengan berjalan kaki maupun bersepeda. Tindakan ini, meskipun menimbulkan banyak diskusi di media sosial, ternyata mendapat sambutan positif dari Jordi.
Dalam sebuah wawancara, Jordi Onsu mengungkapkan bahwa ia merasa senang melihat semangat orang-orang yang berusaha menggapai cita-cita ibadah ke Mekkah, meskipun harus melalui perjalanan yang sangat panjang. “Menyemangati sih. Gue lihatnya malah senang ya,” ujarnya. Sikap positifnya ini menunjukkan bahwa ia lebih memilih memberikan dukungan daripada mengkritik tindakan nekat tersebut.
Banyak dari mereka yang memutuskan untuk berangkat ke Mekkah dengan cara yang tidak lazim dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Jordi membandingkan durasi perjalanan dengan pesawat, yang sering kali menunggu lama karena antrian untuk mendapatkan kuota haji atau umrah. “Orang naik sepeda atau jalan kaki paling berapa (lama)? Enam bulan, setengah tahun. Kalau naik pesawat mungkin nunggu antriannya 45 tahun,” ungkap Jordi. Ia tampak mengapresiasi niat dan usaha dari mereka yang memilih rute alternatif ini.
Terlepas dari upaya yang ekstrem ini, Jordi kembali mengingatkan bahwa proses dan persiapan sangat penting. “Itu pun kalau masih bernyawa, kalau kekumpul duitnya. Kalau enggak? Ya mungkin belum terpanggil, mungkin (orang nekat) ini panggilannya kali,” tambahnya. Pandangan ini mencerminkan bahwa ada potensi yang besar bagi setiap individu untuk mendalami panggilan spiritual mereka meskipun dengan risiko yang ada.
Reaksi netizen terhadap fenomena ini beragam. Beberapa netizen memberikan komentar positif yang mengapresiasi usaha orang-orang yang berani, sementara yang lainnya mempertanyakan dampak dan legalitas perjalanan tersebut. Salah satu pengguna media sosial berkomentar, “Banyak jalan menuju Mekkah. Pilihan orang masing-masing.” Ini menunjukkan bahwa masyarakat memahami berbagai cara untuk menunaikan ibadah, meskipun cara tersebut tampak ekstrem.
Namun, pertanyaan tetap muncul tentang aspek keamanan dan kelayakan perjalanan tersebut. “Bukan masalah nunggu yang lama, tapi masalah kuota dari tiap negara. Emang kalau naik sepeda terus duluan sampai emang bisa masuk kalau gak ada dokumen resminya?” tulis satu netizen. Ini menyoroti kekhawatiran tentang dokumen resmi dan izin yang diperlukan untuk memasuki Arab Saudi.
Di tengah berbagai pendapat yang ada, ada juga suara positif yang mendoakan keselamatan bagi mereka yang berangkat ke Mekkah dengan cara sendiri. “Hanya bisa mendoakan, semoga orang-orang yang ke Mekkah dengan jalur sendiri semoga Allah selalu berikan mereka perlindungan hingga sampai ke Mekkah,” tulis pengguna lain dalam kolom komentar. Ini menunjukkan bahwa di balik tindakan ekstrem, banyak orang yang memberikan dukungan moral dan spiritual.
Jordi Onsu sendiri adalah sosok yang populer di kalangan masyarakat Indonesia, lahir pada 12 Juni 1993. Selain sebagai presenter, ia juga dikenal sebagai pelawak, aktor, dan pengusaha yang meraih sukses melalui bisnis kuliner. Dengan prestasinya, Jordi menjadi inspirasi bagi banyak orang, tidak hanya dalam karier, tetapi juga dalam melihat semangat dan keinginan untuk beribadah.
Keputusan dan perjalanan menuju Mekkah ini tidak hanya menyoroti keberanian individu, tetapi juga menjadi cermin bagi masyarakat untuk menilai kembali keinginan mereka dalam beribadah. Sudah saatnya untuk lebih memahami niat di balik tindakan-tindakan berani ini, dan mendukung setiap langkah menuju Tanah Suci dengan harapan dan doa agar semua dapat menjalani ibadah dengan selamat.