Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menunjukkan dukungan yang kuat terhadap program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan pada 10 Februari 2025. Ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia, sesuai dengan agenda pemerintah Presiden Prabowo Subianto.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menyampaikan komitmen tersebut dalam Forum CEO dan Business Matching Indonesia-India di New Delhi, India. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara Kadin dan Kemenkes untuk mendorong investasi di sektor healthcare sekaligus mendukung program nasional PKG ini.
Dalam pertemuan dengan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Anindya menegaskan bahwa PKG akan mencakup pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh bagi seluruh masyarakat. “Total penduduk Indonesia mencapai 295 juta orang. Kolaborasi kami dalam PKG ini menjadi langkah strategis untuk mendorong kesehatan masyarakat sekaligus meningkatkan investasi di sektor kesehatan,” ujarnya.
Sebagai langkah awal dalam mendukung program ini, Kadin akan melaksanakan PKG di lingkungan internal sebelum memperluasnya ke berbagai daerah lainnya. Anindya berharap bahwa dengan adanya program ini, masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mereka.
Menkes Budi Gunadi Sadikin juga mengungkapkan bahwa pelaksanaan PKG akan dilakukan tanpa seremoni yang berlebihan. “Presiden sudah menyetujui pelaksanaan PKG mulai 10 Februari 2025. Beliau tidak suka seremoni, jadi kami akan langsung bergerak,” tutur Budi.
Dukungan Kadin terhadap PKG tidak berhenti di situ. Melalui kerjasama dengan Apollo Hospitals India, Kadin juga menandatangani MoU untuk pengembangan rumah sakit bertaraf internasional di Batam, yang diharapkan dapat menarik pasien tidak hanya dari Indonesia tetapi juga negara tetangga.
Untuk memperkuat ekosistem investasi kesehatan, Kadin dan Kemenkes akan melakukan riset peluang investasi dan membangun rumah sakit modern di lokasi-lokasi strategis. Beberapa area potensial untuk pengembangan termasuk Kupang dan Papua. “Rumah sakit di daerah perbatasan seperti Kupang dan Papua bisa menarik pasien dari Timor Leste dan Papua Nugini,” jelas Budi.
Dalam menanggapi besarnya potensi bisnis di sektor kesehatan, Budi menambahkan, “Peluang bisnis ini mencakup rumah sakit, alat kesehatan, farmasi, hingga medical tourism.” Dengan demikian, sektor kesehatan di Indonesia tidak hanya diharapkan dapat meningkatkan layanan, tetapi juga menjadi daya tarik bagi investor dalam dan luar negeri.
Berikut beberapa langkah konkret yang telah direncanakan Kadin dan Kemenkes:
Pelaksanaan PKG: Kadin akan memperkenalkan program pemeriksaan kesehatan gratis di lingkungan internal sebelum memperluas jangkauannya ke masyarakat secara umum.
MoU dengan Apollo Hospitals: Kerjasama ini bertujuan untuk mendirikan rumah sakit bertaraf internasional di Batam.
Penguatan Ekosistem Investasi: Membahas integrasi platform kesehatan dan riset peluang di sektor kesehatan.
Pembangunan Rumah Sakit Modern: Membuka rumah sakit di wilayah strategis, seperti Kupang dan Papua, untuk menarik pasien internasional.
- Pembentukan Tim Khusus: Kadin dan Kemenkes akan membentuk tim khusus untuk menyusun rencana kerja terkait pengembangan infrastruktur kesehatan.
Anindya Bakrie optimis bahwa jika masyarakat menjadi lebih sehat dan produktif, dampaknya akan dirasakan dalam pertumbuhan ekonomi yang dapat mencapai 8 persen per tahun. Ini sejalan dengan visi Kadin untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan sektor kesehatan Indonesia akan mengalami kemajuan dari segi layanan dan dapat menghadirkan peluang investasi yang menguntungkan, baik bagi pengusaha lokal maupun internasional, terutama dalam rangka mendukung program pemeriksaan kesehatan gratis.