Uut Permatasari, penyanyi dangdut terkenal asal Indonesia, baru-baru ini membuat pengakuan mengejutkan tentang pengalamannya yang sering berurusan dengan pihak kepolisian sebelum ia resmi menikah dengan Kombes Pol Tri Goffarudin Pulungan. Dalam sebuah wawancara, Uut mengungkapkan alasan di balik kebiasaan buruknya tersebut, yang mengundang gelengan kepala banyak orang.
Dalam penjelasannya, Uut mengaku sering menerobos kemacetan lalu lintas di Jakarta demi mengejar waktu untuk tampil di acara manggungnya. "Jakarta itu kan macet, saya sering nyelonong karena saya harus show. (Karena) Nyelonong itu saya sering ditangkap polisi, sering banget, karena saya yang salah, saya akui saya salah," jelas Uut kepada Melaney Ricardo dalam kanal YouTube-nya baru-baru ini.
Berikut beberapa poin menarik dari pengalaman Uut Permatasari yang sering berurusan dengan polisi:
Kebiasaan Nyerang Kemacetan
Uut menjelaskan bahwa dalam upayanya mengejar waktu untuk manggung, ia terpaksa menerobos kemacetan yang sering melanda kota. Kebiasaan ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan membuatnya kerap ditilang oleh pihak kepolisian.Ketakutan Terhadap Polisi
Pengalaman ditangkap polisi membuat Uut merasa takut setiap kali bertemu dengan mereka. Meski begitu, ia juga memiliki hubungan baik dengan polisi karena sering diundang untuk bernyanyi di berbagai acara resmi kepolisian, termasuk acara yang dihadiri oleh pejabat tinggi seperti Kapolri dan Panglima TNI.Pertemuan dengan Suami
Uut mengisahkan bahwa takdir membawanya bertemu dengan suaminya, Tri Goffarudin, saat ia tampil di acara ulang tahun Bhayangkara pada tahun 2013. Dikatakan bahwa Tri sudah menyimpan rasa terhadap Uut sejak tahun 2011, meski awalnya ibundanya merasa khawatir dengan status Uut sebagai seorang artis.“Dia bilang sama mamanya, ‘Ma, ini cewek ayu, ya, ma’. Terus kata mama, ‘Ih jangan sama dia, dia kan artis, takutnya kehidupannya tuh hedon. Takutnya kamu nggak mampu menghidupi gaya hedon itu’. Padahal mah aku nggak hedon,” paparnya.
- Perubahan Hidup Setelah Menikah
Kini, sebagai istri seorang perwira Polri, Uut mendapatkan kesempatan untuk mendalami lebih jauh tentang dunia kepolisian. Walaupun masa lalu yang penuh dengan pelanggaran lalu lintas masih membekas dalam ingatannya, ia berusaha menjalin hubungan baik dengan institusi yang pernah ditakutinya.
Uut Permatasari menunjukkan bahwa meskipun ia pernah mengalami sejumlah tantangan dalam hidupnya, terutama yang berkaitan dengan kepolisian, setiap pengalaman itu mengajarkannya sesuatu. Kini, ia tidak hanya berperan sebagai ibu dari anak-anaknya, tetapi juga sebagai seorang wanita yang aktif di dalam institusi kepolisian, menjadikan perjalanan hidupnya menjadi sebuah kisah yang inspiratif.
Banyak orang yang mungkin tidak menyangka bahwa sosok Uut kini menjadi bagian dari keluarga besar Bhayangkari, dengan segala stigma dan pengalaman yang menyertainya. Hal ini jelas menunjukkan bahwa perubahan adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan, serta pentingnya menerima masa lalu untuk melangkah ke depan dengan lebih baik. Mengingat perjalanan artistik dan pribadi Uut yang penuh warna, ia kini menjadi salah satu tokoh yang bisa memberikan inspirasi bagi banyak orang, terlepas dari latar belakangnya yang penuh lika-liku.