
Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) kembali menggelar kampanye tahunan bertajuk #BERANIGUNDUL 2025 pada 15 Februari, bertepatan dengan Hari Kanker Anak Internasional. Acara ini digelar di Area Piazza, Gandaria City, Jakarta, dan akan berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB. Kampanye yang mengusung tema “Childhood Cancer – Inspiring Action” ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap anak-anak penderita kanker yang menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan pengobatan.
Salah satu kegiatan yang menjadi fokus utama dari #BERANIGUNDUL 2025 adalah aksi potong rambut massal. Kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas terhadap pasien kanker anak yang mengalami kerontokan rambut akibat kemoterapi. Aksi ini diharapkan bisa menghadirkan rasa empati dan dukungan bagi anak-anak yang berjuang melawan penyakit mematikan tersebut.
Menurut dr. Eddy Supriadi dari UKK Hematologi Onkologi Anak, IDAI, peningkatan jumlah kasus kanker pada anak di Indonesia cukup memprihatinkan. “Di antara 80 juta anak di Indonesia umur 0-18 tahun, sekitar 10.000 anak terdiagnosis menderita kanker setiap tahun. Deteksi dini dan akses pengobatan yang tepat sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan,” ungkap dr. Eddy.
Kampanye #BERANIGUNDUL 2025 tidak hanya menawarkan aksi potong rambut, tetapi juga dimeriahkan dengan berbagai hiburan, seperti pertunjukan musik, tarian, demo memasak, dan kegiatan interaktif lainnya. Beberapa artis dan komunitas pendukung yang turut berpartisipasi dalam acara ini antara lain Idgitaf, Feby Putri, Vita Maheswari, dan Kidos Band.
Menariknya, kampanye ini juga mendapatkan perhatian dari pemerintah. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya deteksi dini untuk menekan angka kematian akibat kanker pada anak. “Mulai tahun ini, seluruh puskesmas akan kita kasih alat-alat untuk memeriksa darah agar leukemia dan limfoma bisa dideteksi sejak dini dan langsung dirujuk ke rumah sakit,” jelas Budi saat mengunjungi rumah singgah YKAKI baru-baru ini.
YKAKI yang telah beroperasi lebih dari 18 tahun, berusaha untuk membantu anak-anak penderita kanker, terutama dari keluarga pra-sejahtera. Mereka menyediakan berbagai layanan, termasuk rumah singgah ‘Rumah Kita’, program pendidikan ‘Sekolah-Ku’, serta bantuan obat-obatan dan pengobatan yang tidak dijamin oleh BPJS.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahunnya sekitar 400.000 anak di seluruh dunia didiagnosis menderita kanker. Tingkat kesembuhan anak-anak penderita kanker sangat bergantung pada akses ke pengobatan yang memadai. Di negara maju, angka kesembuhan dapat mencapai 80%, sementara di negara berpenghasilan menengah-rendah seperti Indonesia, angka kesembuhannya masih berkisar antara 20-30%.
Melalui kampanye ini, YKAKI berharap dapat menarik lebih banyak dukungan dari masyarakat untuk membantu perjuangan anak-anak penderita kanker. “YKAKI telah dan akan terus menjalankan program-program yang sejalan dengan visi dan misi kami, untuk membantu pasien kanker anak dan keluarganya dari kalangan pra-sejahtera. Ini adalah respons nyata kami terhadap berbagai tantangan yang dihadapi oleh pasien kanker anak dan keluarganya,” tulis YKAKI dalam keterangannya.
Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi atau mendukung kampanye ini, informasi lebih lanjut dan cara berdonasi dapat diakses melalui situs resmi YKAKI di www.ykaki.org. Kampanye #BERANIGUNDUL 2025 adalah kesempatan bagi semua orang untuk ambil bagian dalam aksi nyata dan menunjukkan dukungan kepada anak-anak pejuang kanker yang sangat membutuhkannya.