Bisnis

Kapan Dolar Terendah di Indonesia? Temukan Jawabannya di Sini!

JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi sorotan masyarakat dalam beberapa waktu terakhir. Terlebih, ketika baru-baru ini situs pencarian Google menunjukkan angka konversi yang mengejutkan, yakni Rp8.170,65 untuk USD1. Catatan ini menciptakan kebingungan dan ketertarikan publik, terutama mengingat penguatan signifikan nilai rupiah yang mencapai hingga 50%. Meski demikian, Bank Indonesia (BI) memastikan bahwa angka tersebut tidak mencerminkan kondisi real.

Menurut data terkini dari Bloomberg, nilai tukar rupiah per 5 Februari 2025 tercatat sebesar Rp16.351. Meskipun ada fluktuasi, angka ini masih mencerminkan kecenderungan bahwa nilai tukar sedang mendekati titik terendah yang pernah dicapai, yaitu Rp16.650 pada Juni 1998 di era Orde Baru. Dalam 5 tahun terakhir, ada beberapa momen penting di mana dolar AS mengalami penurunan nilai terhadap rupiah. Berikut adalah tiga waktu kunci yang perlu diperhatikan:

  1. Rp13.675 pada 7 Februari 2020
  2. Rp13.878 pada 5 Juni 2020
  3. Rp13.973 pada 12 Februari 2021

Data dari Bloomberg mengindikasikan bahwa pasca tanggal-tanggal tersebut, nilai tukar dolar AS cenderung stabil di kisaran Rp14.000 hingga Rp16.000. Momen-momen ini menunjukkan bahwa meskipun ada penurunan signifikan dalam nilai tukar, tren jangka panjang tetap menunjukkan adanya tantangan yang dihadapi rupiah.

Di dalam konteks yang lebih luas, sejarah menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah pernah terpuruk akibat berbagai krisis ekonomi. Contohnya, pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), krisis finansial global yang terjadi pada 2007 akibat krisis subprime mortgage di AS membuat nilai tukar rupiah tergerus hingga kisaran Rp9.000 sampai Rp10.000. Ini tentunya menunjukkan rentang volatilitas yang cukup berbahaya bagi perekonomian Indonesia.

Ke depan, para ekonom dan pengamat pasar tetap memantau dengan cermat faktor ekonomi yang dapat mempengaruhi nilai tukar ini. Beberapa faktor penting yang dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS antara lain:

  • Kebijakan moneter Bank Indonesia: Suatu perubahan dalam suku bunga atau langkah-langkah lain yang diambil oleh BI dapat memengaruhi nilai tukar.
  • Stabilitas politik dan sosial: Situasi politik yang stabil akan memberikan kepercayaan lebih kepada investor, yang pada gilirannya dapat memperkuat rupiah.
  • Kondisi ekonomi global: Fluktuasi ekonomi di negara-negara lain, khususnya AS, juga berdampak pada nilai tukar.

Penting untuk terus mengawasi perkembangan ini, terutama bagi para pelaku bisnis dan investor, agar dapat mengambil keputusan yang tepat. Sementara itu, masyarakat pun diharapkan lebih jeli dalam mengevaluasi informasi terkait nilai tukar, guna menghindari kebingungan yang disebabkan oleh kesalahan informasi dari sumber-sumber yang kurang akurat.

Dari segi harapan, stabilitas nilai tukar rupiah akan sangat bergantung pada sinergi antara kebijakan pemerintah, kesehatan sektor ekonomi domestik, serta respons terhadap dinamika global. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai tren dan potensi penyebab fluktuasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi di masa depan terkait nilai tukar rupiah.

Rina Lestari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button