![Kasus Kematian Pneumonia Naik 3 Kali Lipat di RI: Waspadai Gejalanya!](https://podme.id/wp-content/uploads/2025/02/Kasus-Kematian-Pneumonia-Naik-3-Kali-Lipat-di-RI-Waspadai.jpeg)
Jakarta – Kasus pneumonia di Indonesia mengalami lonjakan yang signifikan, mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut data terbaru, jumlah kasus pneumonia di Indonesia mencapai 1.278 pada tahun 2024, meningkat dari 330 kasus pada tahun 2023. Lebih memprihatinkan lagi, angka kematian akibat pneumonia juga mengalami peningkatan, dari 52 kematian di 2023 menjadi 188 kematian pada 2024. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya dampak dari penyakit ini, terutama di tengah flu musiman yang kerap menyebar pada akhir tahun dan awal tahun.
Laporan yang diterima menunjukkan bahwa pada bulan Januari 2025, di awal tahun, kasus pneumonia kembali terlaporkan dengan 105 kasus dan 12 kematian. Spesialis paru dr. Agus Dwi Susanto, SpP, mengungkapkan pentingnya waspada terhadap komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh virus influenza, terutama pneumonia. Komplikasi ini lebih berisiko terjadi pada kelompok rentan, termasuk anak-anak, orang tua, wanita hamil, dan individu dengan penyakit kronis.
Pneumonia, yang merupakan peradangan jaringan paru-paru, dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus, termasuk influenza. Infeksi ini memiliki derajat keparahan yang bervariasi mulai dari ringan hingga berat. Pada kasus yang parah, pneumonia dapat menyebabkan gangguan pada pertukaran oksigen di alveoli paru-paru, sehingga mengganggu pasokan oksigen ke dalam darah dan menghambat pengeluaran karbon dioksida dari darah. Kondisi ini dapat berisiko fatal dan menyebabkan gagal pernapasan.
Dalam penjelasannya, dr. Agus menekankan bahwa tidak semua yang terinfeksi influenza akan mengalami pneumonia. Kejadian tersebut sangat tergantung pada kondisi kesehatan individu, termasuk kekebalan tubuh dan adanya penyakit penyerta (komorbid).
Terdapat beberapa gejala serius yang perlu diwaspadai jika Anda atau orang terdekat mengalami infeksi influenza. Berikut adalah gejala-gejala yang harus diperhatikan:
- Sesak napas: Sulit bernapas atau napas terasa berat.
- Demam berkepanjangan: Demam yang tidak kunjung reda meskipun sudah diobati.
- Kesadaran menurun: Kondisi mental yang tidak stabil, seperti kebingungan atau sulit berkonsentrasi.
- Dahak kental: Munculnya dahak yang kental dan sulit untuk dibersihkan.
- Retraksi otot napas pada anak: Tanda bahwa anak mengalami kesulitan bernapas.
- Napas cuping hidung: Gerakan hidung yang terlihat saat berusaha bernapas.
- Tanda gagal jantung: Seperti kulit berwarna biru (sianosis) dan napas yang sangat berat.
- Gejala gagal ginjal: Sulit buang air kecil dan perubahan warna urine.
- Tanda syok sepsis: Tekanan darah yang menurun dan kulit tampak biru.
- Infeksi di kepala: Gejala seperti sulit bicara, kelemahan, sulit berjalan, dan penurunan kesadaran.
Mengingat tingginya angka kematian dan komplikasi yang dapat berakibat fatal, sangat penting bagi masyarakat untuk segera mencari perawatan medis jika mengalami gejala-gejala tersebut. Pemerintah serta institusi kesehatan diharapkan dapat mengambil langkah-langkah preventif dan edukatif untuk mengurangi risiko peningkatan kasus pneumonia dan kematian akibat penyakit ini.
Dengan memperhatikan data dan gejala yang disebutkan di atas, masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap pneumonia, terutama menjelang musim flu. Upaya pencegahan, diagnosis dini, dan pengobatan yang tepat dapat mengurangi beban penyakit ini dan menyelamatkan nyawa.