Keamanan Siber: Pilar Utama Pelayanan Kesehatan di Era Digital

Di era digital saat ini, rumah sakit semakin mengandalkan teknologi informasi untuk melakukan operasional mereka. Mulai dari penggunaan rekam medis elektronik hingga perangkat medis yang terhubung, teknologi berperan penting dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan kesehatan. Namun, ketergantungan yang terus meningkat ini juga membawa risiko besar dalam hal keamanan siber. Serangan siber dapat mengganggu operasional rumah sakit, mencuri data sensitif pasien, dan bahkan membahayakan nyawa pasien.

Sebagai contoh, pada tahun 2024, Tim Pusat Kontak Siber BSSN mencatat sebanyak 1.814 aduan serangan siber di berbagai sektor di Indonesia, dengan total trafik anomali mencapai 330.527.636. Aktivitas anomali trafik ini tidak hanya dapat menurunkan performa perangkat dan jaringan, tetapi juga berpotensi mengakibatkan pencurian data sensitif dan kerusakan reputasi institusi kesehatan.

Dalam upaya mengatasi ancaman ini, Rumah Sakit Atma Jaya telah mengambil langkah strategis dengan menjalin kerja sama dengan PT ITSEC Asia Tbk, perusahaan keamanan siber terkemuka di Indonesia. Pada 18 Maret 2025, dalam sebuah acara yang berlangsung di RS Atma Jaya Pluit, Jakarta Utara, CEO Atma Jaya Healthcare Group, Edward, dan Presiden Direktur PT ITSEC Asia Tbk, Joseph Edi Lumban Gaol, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk meningkatkan keamanan siber di lingkungan pelayanan kesehatan.

“Dalam situasi pemerintahan yang semakin ketat dalam hal perlindungan data, kami sadar akan pentingnya menjaga keamanan data pribadi pasien,” ujar Edward. Dia menekankan bahwa kepercayaan pasien tidak hanya berkaitan dengan kewajiban hukum, tetapi juga dengan bagaimana rumah sakit memelihara data mereka dengan hati-hati.

Sebagai bagian dari kerja sama ini, RS Atma Jaya akan mengimplementasikan dua solusi keamanan siber yang canggih, yaitu IntelliBro Orion dan IntelliBro Threat Intel. IntelliBro Orion akan digunakan untuk memantau potensi ancaman secara real-time, sementara IntelliBro Threat Intel akan membantu dalam menganalisis pola serangan dan meningkatkan ketahanan sistem digital rumah sakit. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan data pasien dapat terlindungi dengan baik dan keamanan operasional rumah sakit terjaga.

Tidak hanya melibatkan teknologi canggih, tenaga medis dan staf IT di RS Atma Jaya juga akan mendapatkan pelatihan dan edukasi untuk meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks. Hal ini sejalan dengan pandangan Presiden Komisaris PT ITSEC Asia Tbk, Patrick Rudolf Dannacher, yang mengatakan bahwa di era di mana ancaman digital semakin meningkat, implementasi langkah-langkah keamanan siber adalah sebuah keharusan.

Keberadaan sistem keamanan siber yang kuat di rumah sakit tidak hanya memberikan manfaat dalam melindungi data pasien, tetapi juga menjamin keberlanjutan operasional. Dengan keamanan data yang terpelihara, rumah sakit dapat lebih fokus dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pasien tanpa harus khawatir mengenai kemungkinan gangguan akibat serangan siber. Oleh karena itu, upaya ini juga sangat penting dalam menjaga reputasi rumah sakit dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap layanan yang diberikan.

Dalam konteks yang lebih luas, keamanan siber memegang peranan penting sebagai pilar dalam pelayanan kesehatan modern di rumah sakit. Implementasi langkah-langkah keamanan yang tepat tidak hanya melindungi data pasien, tetapi juga berkontribusi pada kelangsungan operasional dan reputasi rumah sakit. Dalam era di mana ancaman digital semakin kompleks, pendekatan proaktif dalam keamanan siber akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa rumah sakit tetap menjadi tempat yang aman dan terpercaya bagi pasien.

Berita Terkait

Back to top button