Petugas pemadam kebakaran di tenggara Australia berjuang melawan kobaran api yang melanda dua taman nasional dalam beberapa hari terakhir. Kebakaran tersebut, yang dimulai akibat sambaran petir, telah menghanguskan hampir 65.000 hektare hutan dalam waktu singkat, jumlah yang hampir setara dengan luas negara Singapura. Insiden ini berlangsung di Taman Nasional Grampians dan Taman Nasional Little Desert, yang terletak sekitar 300 kilometer di barat Melbourne, ibu kota negara bagian Victoria.
Kebakaran dimulai pada Senin malam (27/1/2025) dan dengan cepat merebak, memaksa komunitas di Dimboola untuk dievakuasi. Meskipun situasi kebakaran memprihatinkan, Komisaris Manajemen Darurat Victoria, Rick Nugent, mengungkapkan rasa syukurnya karena tidak ada korban jiwa atau luka yang dilaporkan akibat kebakaran ini. “Kami sangat bersyukur tidak ada laporan korban jiwa,” jelas Nugent.
Namun, para ahli memperingatkan bahwa kondisi cuaca di wilayah tersebut dapat semakin memperburuk situasi kebakaran. Chris Hardman dari Forest Fire Management Victoria menyatakan, “Saat ini, petugas pemadam kebakaran sedang melakukan segala upaya untuk melindungi masyarakat.” Kevin Parkyn dari Biro Meteorologi juga menambahkan, gelombang panas yang diprediksikan akan melanda bagian Victoria pada Sabtu mendatang dapat meningkatkan risiko kebakaran lebih lanjut. “Bentang alam sudah kering, dan dengan kondisi panas ini, situasi akan semakin memburuk,” ungkapnya.
Data menunjukkan bahwa kebakaran ekstrem di Australia semakin meningkat, terutama semenjak tahun 1950-an. Kebakaran hutan pada 2019-2020 mencatatkan tingkat kerusakan yang parah, menewaskan 33 orang dan menghabiskan jutaan hewan, sementara asap pembakaran menyelimuti kota-kota besar selama berminggu-minggu. Pemerintah dan petugas penanganan kebakaran terus berupaya melakukan pemadaman dan pencegahan untuk menghindari bencana ini memburuk.
Beberapa data dan fakta terkait kebakaran hutan yang terjadi di Australia baru-baru ini adalah:
Luas Lahan Terbakar: Kebakaran di Taman Nasional Little Desert dan Grampians telah menghanguskan hampir 65.000 hektare lahan, setara luas negara Singapura.
Pemicu Kebakaran: Kebakaran dimulai akibat sambaran petir pada malam 27 Januari 2025.
Evakuasi Penduduk: Penduduk Dimboola terpaksa dievakuasi sebagai langkah pencegahan saat kebakaran mulai meluas.
Kondisi Cuaca: Gelombang panas yang diprediksi terjadi dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan risiko kebakaran lebih lanjut.
- Tanpa Korban Jiwa: Hingga saat ini, tidak ada laporan tentang korban jiwa atau luka akibat kebakaran tersebut.
Perubahan iklim dan suhu yang semakin meningkat di Australia menyebabkan terjadinya bencana alam yang lebih ekstrem, termasuk kebakaran hutan. Saat ini, upaya pemadaman kebakaran tetap menjadi prioritas, dengan harapan dapat mengurangi dampak yang lebih luas bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan ancaman kebakaran yang terus membayangi, pemerintah diharapkan untuk memperkuat penanganan dan pencegahan agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.