
Tim nasional Indonesia baru saja meraih kemenangan penting dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026, dengan mengalahkan Bahrain 1-0 pada Rabu, 25 Maret 2025. Kemenangan ini didapat berkat gol Ole Romeny yang tercipta pada menit ke-24, memanfaatkan umpan dari Marselino Ferdinan. Dengan hasil ini, Indonesia menempati posisi keempat di klasemen sementara dengan total sembilan poin, tiga poin lebih banyak dari Bahrain dan China yang berada di posisi kelima dan keenam. Timnas Jepang saat ini memimpin klasemen, diikuti Australia di posisi kedua, dan Arab Saudi di posisi ketiga.
Kemenangan Indonesia ini memicu perdebatan yang menarik mengenai pengaruh dua pelatih, yakni Alex Pastoor dan Patrick Kluivert, terhadap timnas. Banyak yang bertanya-tanya, apakah Alex Pastoor lebih berjasa bagi timnas Indonesia ketimbang Kluivert? Dalam diskusi yang terjadi di berbagai media sosial dan situs berita internasional, nama Alex Pastoor semakin disebut-sebut sebagai sosok penting dalam kesuksesan timnas dalam beberapa pertandingan terakhir.
Media Vietnam, Viet Express, juga turut mengangkat perdebatan ini dengan mengutip analisis para pakar sepak bola Belanda tentang posisi dan kontribusi kedua pelatih tersebut. Sebelum Kluivert ditunjuk oleh Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) pada 6 Januari 2025, Pastoor sudah terlibat dalam tim dengan memberikan kontribusi signifikan. Dalam sebuah acara analisis di ESPN NL, para pembawa acara dan analis sepak bola Belanda, termasuk Kees Luijckx, membahas siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas kemajuan tim nasional Indonesia.
Pernyataan Wouter Bouwman, pembawa acara tersebut, menyoroti posisi Pastoor yang dianggap lebih dominan dalam urusan pelatihan tim meskipun secara resmi tidak disebutkan sebagai pelatih kepala. “Bisakah kita diam-diam sepakat bahwa Pastoor adalah pelatih tim nasional Indonesia? Saya tahu PSSI tidak mengatakannya secara resmi, tetapi itulah kenyataannya,” ujarnya. Pendapat ini disetujui oleh Luijckx, yang menyebut bahwa meskipun Kluivert memiliki pengalaman melatih, tapi ia tidak menunjukkan konsistensi yang diharapkan dari seorang pelatih kepala.
Terlepas dari reputasi Kluivert sebagai mantan pemain legendaris yang pernah memenangkan Liga Champions bersama Ajax dan menjadi pencetak gol terbanyak di Euro 2000, catatan kepelatihannya tidak sekuat prestasinya di lapangan. Selama karier kepelatihannya, Kluivert hanya melatih tim nasional Curacao selama 18 pertandingan dan menyandang jabatan pelatih di Adana Demirspor di Turki selama lima bulan pada tahun 2023. Sementara itu, Alex Pastoor, yang lebih dikenal sebagai pelatih, memiliki riwayat yang lebih solid dalam kepelatihan, termasuk sukses melatih klub-klub Eropa seperti Slavia Praha dan Sparta Rotterdam.
Debat mengenai siapa yang lebih berpengaruh antara Kluivert dan Pastoor menunjukkan ketidaksepakatan di kalangan analis sepak bola. Beberapa menganggap bahwa Pastoor dan asistennya, Landzaat, telah melakukan pelatihan yang lebih efektif dibandingkan Kluivert sebagai pelatih kepala yang kurang menguasai kontrol taktis. Prediksi mengenai laga mendatang timnas Indonesia yang akan melawan China semakin menambah ketertarikan publik terhadap bagaimana dinamika pelatih dan strategi yang akan diterapkan saat menghadapi lawan.
Sebagai tim yang semakin menunjukkan performa positif, perdebatan mengenai peran dan kontribusi kedua pelatih ini mencerminkan kompleksitas dalam dunia sepak bola dan tantangan yang dihadapi oleh timnas Indonesia dalam mencapai tujuan mereka di pentas internasional. Keberhasilan dalam pertarungan selanjutnya akan menjadi faktor penting menentukan arah timnas di masa depan sekaligus memperjelas siapa yang lebih berjasa—Kluivert atau Pastoor.