
Kebutuhan energi nasional di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan. Dalam upaya menjaga ketahanan energi, langkah-langkah konkret sudah mulai diterapkan oleh berbagai pihak, termasuk kerja sama antara PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT National Energy Solutions (NES). Kerja sama ini difokuskan pada pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG) dari fasilitas likuifaksi di Berau, Kalimantan Timur.
Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihatini, menjelaskan bahwa untuk memastikan keberlanjutan distribusi gas, perusahaan perlu terus mencari sumber pasokan baru. “Permintaan gas terus meningkat, sehingga kepastian pasokan menjadi prioritas utama kami. Kami juga memperluas pasar ke wilayah Indonesia bagian tengah dan timur yang memiliki kebutuhan tinggi di sektor industri dan kelistrikan,” tambahnya saat konferensi pers pada 7 Maret 2025.
Kerja sama ini melibatkan Perjanjian Jual Beli LNG (PJBLNG) dengan volume pasokan berkisar antara 350.000 hingga 700.000 MMBTU per tahun. Kontrak ini berlangsung selama lima tahun, yang dimulai sejak perjanjian tersebut efektif. Selain itu, anak usaha PGN, PT PGN LNG Indonesia (PLI), dan anak usaha NES, PT Nusa Energi Sejati (NUSA), sedang menjajaki pembentukan konsorsium untuk mengoptimalkan operasional LNG Plant NES. PLI juga tengah melakukan due diligence terhadap fasilitas tersebut.
Dalam upaya mempercepat pembangunan fasilitas LNG di Indonesia, NES menargetkan untuk membangun sekitar 50 fasilitas dalam waktu lima tahun ke depan. Direktur NES, Hendradi J. Suryanto, menyatakan, “Kami berharap dapat meluncurkan proyek LNG Plant setiap dua tahun,” yang menunjukkan ambisi untuk memperkuat ketahanan energi nasional dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk PGN Group. Kerja sama ini merupakan bagian dari nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada September 2023 oleh kedua perusahaan.
Meningkatnya kebutuhan energi tidak dapat diabaikan, baik untuk sektor industri maupun kelistrikan. Oleh karena itu, pemerintah dan pelaku industri energi perlu bergerak cepat dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada serta mengurangi ketergantungan terhadap impor energi. Langkah-langkah berikut dapat diambil untuk menjaga ketahanan energi Indonesia:
Optimalisasi Sumber Energi Domestik: Fokus pada pengembangan dan pemanfaatan sumber energi domestik seperti gas bumi, energi terbarukan, dan sumber daya mineral lainnya.
Diversifikasi Energi: Menciptakan keberagaman sumber energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri, sehingga ketergantungan pada satu jenis energi dapat diminimalisir.
Investasi dalam Infrastruktur Energi: Membangun infrastruktur yang mendukung untuk mendatangkan, menyimpan, dan mendistribusikan energi secara efisien ke seluruh daerah, khususnya di wilayah terpencil.
Peningkatan Kerjasama Antar Perusahaan: Memperkuat aliansi dan kerja sama antara perusahaan energi untuk menciptakan efisiensi dalam distribusi serta pengembangan teknologi energi yang lebih ramah lingkungan.
Kebijakan Energi Berkelanjutan: Pemerintah perlu merumuskan kebijakan energi yang memprioritaskan keberlanjutan, termasuk dukungan terhadap energi terbarukan seperti solar, angin, dan biomassa.
- Edukasi dan Kesadaran Energi: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya efisiensi energi dan penggunaan energi yang ramah lingkungan untuk mendukung ketahanan energi.
Menghadapi tantangan kebutuhan energi yang terus meningkat, kerja sama antara PGN dan NES membawa harapan baru bagi Indonesia. Melalui pengembangan LNG dan pemanfaatan sumber daya domestik, diharapkan ketahanan energi nasional dapat dijaga dengan baik, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Langkah-langkah yang diambil saat ini akan memegang peranan penting dalam memastikan ketersediaan energi bagi generasi mendatang.