Pada Rabu malam, 29 Januari, tragedi menggemparkan terjadi di Washington, D.C., saat sebuah pesawat penumpang yang mengangkut 64 orang jatuh ke Sungai Potomac setelah bertabrakan dengan helikopter Angkatan Darat AS. Insiden ini bukan saja mengakibatkan kerugian jiwa, tetapi juga membentuk kehilangan besar bagi komunitas seluncur es. Direktur Learn to Skate sekaligus Pelatih Pribadi Seluncur Indah, Juliette Zielinski, menyatakan kekecewaannya atas insiden tersebut dalam pernyataan resmi.
Zielinski, yang juga mewakili International Skating Center of Connecticut (ISCC), menyampaikan, “Kami sangat terpukul atas tragedi yang menimpa komunitas seluncur es kami. Komunitas ini memang kecil, tetapi sangat kuat.” Dalam pernyataannya, ia menuturkan bahwa banyak dari korban yang berada di pesawat bukan hanya rekan latihan dan pelatih, tetapi juga teman dekat dan bagian dari keluarga besar seluncur es.
Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 21:00 waktu setempat. Pesawat PSA Airlines yang mengoperasikan layanan American Airlines 5432 sedang dalam proses mendarat ketika tabrakan dengan helikopter militer terjadi. Menurut Administrasi Penerbangan Federal (FAA), kedua pesawat jatuh ke Sungai Potomac, menyisakan kerugian yang mendalam bagi banyak orang.
Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang telah menemukan 28 jenazah. Sayangnya, mereka tidak meyakini adanya korban selamat dalam insiden tragis ini. Keluarga serta rekan-rekan dari para korban berduka, terutama bagi mereka yang terlibat dalam dunia seluncur es. Terdapat laporan bahwa beberapa mantan atlet terkenal, seperti Vadim Naumov dan Evgenia Shishkova, yang merupakan juara dunia Seluncur Indah 1994, diyakini berada di dalam pesawat tersebut. Selain itu, Inna Volyanskaya, peraih medali perunggu Kejuaraan Uni Soviet 1991 dalam kategori pasangan, juga diharapkan termasuk di antara penumpang.
Perasaan duka ini semakin dalam dirasakan oleh komunitas seluncur es, yang mencerminkan bagaimana tragedi tersebut tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga menghilangkan sosok-sosok yang telah berkontribusi dalam dunia olahraga tersebut. Juliette Zielinski menambahkan, “Hati kami hancur saat mencoba memahami kehilangan besar dan ketidakpastian yang menyelimuti para korban dalam tragedi ini.”
Kondisi di lokasi kecelakaan juga sangat menantang bagi tim pencari dan penyelamat. Upaya pencarian jenazah dan penyelamatan di kawasan yang berisiko ini dihadapkan pada tantangan yang tidak sedikit. Curah hujan dan arus sungai yang deras membuat penyisiran menjadi semakin sulit.
Kejadian tragis ini mengingatkan kembali pada betapa rentannya keselamatan transportasi udara dan dampaknya yang bisa begitu besar terhadap berbagai komunitas. Sebagian besar korban di dalam pesawat diyakini memiliki hubungan dekat satu sama lain, menjadikan kehilangan ini terasa semakin menyayat hati. Keluarga dan teman-teman para korban kini harus berjuang untuk memulihkan diri dari duka yang mendalam.
Pihak berwenang setempat dan organisasi terkait bertekad untuk menyelidiki penyebab pasti kecelakaan ini serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar insiden serupa tidak terulang di masa depan. Pengabdian dan semangat komunitas seluncur es, meski tengah dalam kesedihan, akan terus hidup melalui kenangan akan para atlet dan pelatih yang telah memberikan warna dalam sejarah olahraga tersebut.