
Keluarga W.R. Soepratman, pencipta lagu kebangsaan “Indonesia Raya,” mengekspresikan harapan besar agar stanza kedua dan ketiga dari lagu tersebut diajarkan di sekolah-sekolah. Keinginan ini disampaikan oleh Budi Harry, perwakilan keluarga Soepratman sekaligus Ketua Yayasan W.R. Soepratman, dalam sebuah acara yang memperingati Hari Musik Nasional, pada 9 Maret 2025, di Plasa Insan Berprestasi, Jakarta.
Budi menyoroti pentingnya pemahaman yang utuh tentang makna lagu "Indonesia Raya" dengan mengajarkan seluruh stanza, bukan hanya yang pertama. “Sekarang saja generasi Z kalau ditanya stanza satu sudah ada yang lupa, apalagi sampai stanza tiga?” ungkap Budi dalam pernyataannya. Kondisi ini menunjukkan adanya kesenjangan dalam pelestarian lagu kebangsaan, di mana generasi muda mungkin tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang lagu yang menjadi simbol persatuan bangsa ini.
Pemerintah, menurut Budi, perlu mengambil langkah lebih lanjut dalam melestarikan lagu-lagu kebangsaan agar tidak hilang ditelan zaman. Beberapa upaya yang bisa dilakukan meliputi:
- Pengenalan lagu kebangsaan di lingkungan sekolah.
- Perekaman ulang dan distribusi lagu-lagu kebangsaan dalam berbagai format.
- Mendorong kegiatan yang melibatkan generasi muda dalam mempelajari dan memahami makna di balik setiap bait lagu kebangsaan.
Budi juga mengapresiasi tindakan pemerintah yang baru-baru ini meluncurkan delapan versi lagu “Indonesia Raya” dalam bentuk vinyl. Peluncuran ini diadakan oleh Kementerian Kebudayaan sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Musik Nasional 2025. “Kami keluarga besar W. R. Soepratman menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kebudayaan atas peluncuran vinyl ini yang menurut saya sangat penting untuk pelestarian lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’,” tambahnya.
Pada acara tersebut, Kementerian Kebudayaan juga menyelenggarakan talkshow bertajuk “Memaknai Hari Musik Nasional 2025 dengan Semangat Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.” Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk pejabat pemerintah dan masyarakat, dan dilengkapi dengan penampilan musik spesial.
Di samping itu, Budi berharap agar pemerintah lebih serius dalam memperhatikan dan mendukung pelestarian lagu-lagu kebangsaan. Menurutnya, pengenalan yang lebih aktif kepada masyarakat, terutama kalangan pelajar, akan membantu menanamkan rasa cinta tanah air melalui musik.
Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pelestarian ini, berikut adalah beberapa hal yang dapat diangkat dalam pembelajaran lagu kebangsaan di sekolah:
- Makna Stanza: Mengupas makna dari setiap stanza, terutama yang jarang diketahui oleh generasi sekarang.
- Sejarah Lagu: Mencantumkan konteks sejarah di balik penciptaan dan penerimaan lagu "Indonesia Raya" di masyarakat Indonesia.
- Keterlibatan Generasi Muda: Mendorong generasi muda untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang membumikan lagu kebangsaan, seperti lomba nyanyi atau pertunjukan seni.
Hari Musik Nasional yang diperingati setiap tahun memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk lebih mengenal dan mencintai kekayaan budaya musik Indonesia, termasuk lagu kebangsaan. Di balik liriknya yang penuh makna, "Indonesia Raya" tidak hanya sekadar lagu, tetapi juga simbol identitas dan jiwa perjuangan bangsa.
Dengan upaya terus menerus untuk mengenalkan keseluruhan isi lagu "Indonesia Raya," diharapkan mampu menumbuhkan rasa kebanggaan dan cinta tanah air yang mendalam di kalangan generasi muda. Keluarga W.R. Soepratman berharap, inisiatif ini dapat membangun kesadaran baru tentang pentingnya menjaga warisan budaya yang telah mengakar dalam sejarah bangsa.