Olahraga

Kembali ke Liga 1, Bhayangkara FC Pilih Markas Baru di Mana?

Bhayangkara FC telah memastikan kembali ke Liga 1 untuk musim depan setelah mengalami penurunan kasta pada musim lalu. Tim yang dikenal dengan julukan The Guardian ini mulai mempersiapkan langkah strategis, salah satunya berkaitan dengan pemilihan stadion yang akan menjadi markas mereka. Meskipun belum turut serta dalam kompetisi, manajemen tim sudah mulai menimbang-nimbang alternatif venue untuk menggelar pertandingan kandang.

Berbicara kepada awak media, COO Bhayangkara FC, Sumardji, mengungkapkan bahwa salah satu opsi utama bagi mereka adalah Stadion PTIK yang terletak di Jakarta. “Kami akan tetap di Jakarta. Kami ingin bermain di Stadion PTIK, tetapi masih akan melihat apakah itu bisa atau tidak,” ujar Sumardji. Pernyataan ini menunjukkan komitmen Bhayangkara FC untuk tetap berakar di ibu kota, meskipun terdapat ketidakpastian mengenai kelayakan stadion tersebut.

Selain Stadion PTIK, ada beberapa alternatif lain yang juga dipertimbangkan. Menurut Sumardji, Stadion Pakansari dan Stadion Patriot merupakan dua venue lain yang bisa dijadikan pilihan kandang. “Namun, masih ada Stadion Pakansari dan Stadion Patriot yang bisa menjadi opsi kandang kami,” tambahnya. Keputusan final mengenai markas baru ini diharapkan dapat segera diambil agar tim dapat mempersiapkan segala sesuatunya sebelum kompetisi dimulai.

Kembalinya Bhayangkara FC ke Liga 1 memiliki arti penting bagi tim dan penggemar. Setelah hanya satu musim berlaga di Liga 2, di mana mereka berburu tiket promosi, langkah ini menunjukkan keberhasilan dan ambisi mereka untuk kembali bersaing di level teratas sepak bola Indonesia. Dengan penggawa bintang seperti Ilija Spasojevic, tim ini tidak hanya berfokus pada promosi, tetapi juga memiliki target lebih tinggi, yaitu meraih gelar juara Liga 2 pada musim yang telah berlalu.

“Jika berbicara soal serius, kami mempersiapkan diri untuk bisa menjadi juara Liga 2. Sepertinya kami akan bertemu PSIM Yogyakarta dan akan bermain di sana,” ungkap Sumardji dalam pernyataannya. Ini menunjukkan bahwa meski telah promosi, Bhayangkara FC masih memiliki ambisi untuk meraih trofi dan membangun momentum positif menuju Liga 1.

Kembali ke Liga 1 juga berarti Bhayangkara FC akan menghadapi tantangan berat, termasuk tekanan dari suporter. Namun, Sumardji menegaskan bahwa timnya telah terbiasa menghadapi tekanan semacam itu. “Kami tidak ada masalah harus bermain di mana pun. Kami sudah terbiasa menghadapi tekanan dari suporter,” tegasnya. Ini menunjukkan mentalitas yang kuat dan kesiapan tim untuk menghadapi tantangan di level tertinggi.

Saat ini, dengan dua slot promosi tersisa, beberapa tim masih bersaing ketat untuk merebut peluang tersebut. Salah satunya adalah PSIM Yogyakarta, yang saat ini berada dalam posisi yang baik untuk mendapatkan tiket ke Liga 1 setelah hanya membutuhkan satu poin dalam laga mendatang melawan PSPS Pekanbaru pada 17 Februari 2025.

Dalam konteks persaingan, Bhayangkara FC harus siap beradaptasi dengan segala dinamika yang ada, baik di dalam tim maupun lingkungan luar. Dengan semangat yang tinggi, tim ini diharapkan bisa kembali menjadi salah satu kekuatan di Liga 1 dan memberikan yang terbaik bagi penggemar sepak bola di Indonesia. Kini, perhatian tertuju pada keputusan akhir mengenai di mana mereka akan bermarkas, sebagai langkah awal menuju kesuksesan di kompetisi yang lebih tinggi.

Andi Pratama adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button