
Pneumonia, yang merupakan infeksi paru-paru serius, banyak terjadi menjelang hari raya, terutama akibat virus influenza. Dokter Spesialis Paru, Erlina Burhan, mengungkapkan bahwa peningkatan kasus pneumonia sering terjadi pada akhir tahun ketika kondisi cuaca dingin dan kelembapan rendah. Walaupun Indonesia memiliki kelembapan yang tinggi, peningkatan kasus influenza tetap tercatat karena faktor lingkungan, seperti sirkulasi udara yang kurang baik dan ventilasi ruangan yang tidak mencukupi.
Mobilisasi tinggi, terutama selama libur Lebaran, berkontribusi pada penularan virus ini. Erlina menjelaskan bahwa penularan influenza dapat terjadi melalui droplet dari batuk, bersin, atau bahkan dari cairan hidung. Sering kali, influenza disamakan dengan flu biasa, padahal gejala yang ditimbulkannya jauh lebih serius. Influenza biasanya ditandai dengan demam tinggi, batuk yang parah, nyeri otot, dan dapat menimbulkan komplikasi serius seperti pneumonia.
Kelompok yang paling rentan terhadap influenza meliputi:
Lansia: Orang yang berusia di atas 60 tahun memiliki sistem imun yang menurun, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi.
Anak-anak: Terutama anak di bawah 5 tahun dan lebih khusus lagi yang berusia di bawah 2 tahun, karena sistem imun mereka masih dalam tahap perkembangan.
Ibu hamil: Menghadapi risiko yang lebih tinggi karena perubahan fisiologis selama kehamilan.
- Individu dengan komorbid: Mereka yang menderita penyakit seperti asma, PPOK, hipertensi, dan diabetes berisiko lebih tinggi mengalami gejala berat jika terinfeksi.
Erlina menekankan bahwa walaupun influenza ringan bisa sembuh sendiri dengan perawatan di rumah, komplikasi serius seperti pneumonia, bronchitis, atau penurunan kesadaran dapat terjadi jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, perhatian khusus perlu diberikan pada mereka yang termasuk dalam kelompok rentan.
Pencegahan adalah langkah penting dalam menghindari infeksi pneumonia, terutama menjelang Lebaran. Erlina menggarisbawahi perlunya menjaga sistem imun agar tetap kuat. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:
- Nutrisi Seimbang: Mengonsumsi makanan yang seimbang dengan cukup karbohidrat, protein, serta vitamin dan mineral.
- Istirahat Cukup: Tidur yang cukup sangat penting untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Menghindari begadang juga disarankan.
- Olahraga Teratur: Melakukan aktivitas fisik 2–3 kali seminggu yang sesuai dengan kemampuan individu.
- Manajemen Stres: Mengelola stres dengan baik agar tidak berkepanjangan.
- Menghindari Rokok: Perilaku yang merusak kesehatan seperti merokok harus dihindari.
Vitamin dan mineral juga memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin C, E, dan B berfungsi sebagai antioksidan yang membantu menangani peradangan akibat virus. Selain itu, mineral seperti magnesium, kalsium, dan zinc dapat melindungi sel-sel tubuh dari serangan virus.
Dalam beberapa kasus, jika asupan nutrisi tidak mencukupi dari makanan, suplemen vitamin atau mineral dapat dipertimbangkan sebagai tambahan. Erlina menyarankan agar masyarakat memperhatikan asupan nutrisi mereka agar tidak kekurangan.
Dengan cara-cara pencegahan yang sederhana namun efektif ini, diharapkan masyarakat dapat melindungi diri mereka dan keluarga dari risiko pneumonia dan komplikasi serius lain yang disebabkan oleh influenza, terutama menjelang momen berkumpulnya banyak orang seperti hari raya. Sebagai penutup, menjaga kesehatan dan kesadaran akan risiko influenza adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat.