Gadget

Kenapa Naruto Hanya Bunuh Satu Musuh Sepanjang Serial Anime?

Naruto Uzumaki, karakter utama dari serial anime yang sangat populer, hanya membunuh satu musuh secara langsung sepanjang grafis ceritanya. Keputusan ini menarik banyak perhatian dan menjadi bagian penting dari diskusi mengenai tema moral dan filosofi hidup yang ditonjolkan dalam anime ini. Dalam perjalanan yang panjang, Naruto dikenal luas sebagai salah satu ninja terkuat, tetapi pendekatannya dalam menghadapi musuh sangat berbeda dibandingkan dengan protagonis lainnya dalam genre Shonen.

Naruto hanya membunuh Yura, seorang ninja dari Desa Pasir, yang terlibat dalam organisasi Akatsuki. Kejadian ini menciptakan kontras yang kuat dengan banyak pertarungan lain di mana Naruto memilih untuk mengalahkan lawannya tanpa menghilangkan nyawa mereka. Dalam kebanyakan konflik yang dihadapinya, Naruto selalu berusaha mencapai kemenangan melalui jalan damai, menunjukkan rasa empati dan pengertian. Filosofi tersebut merefleksikan ajaran yang ia terima dari gurunya, Jiraiya, mengenai pentingnya memberi kesempatan kedua kepada orang lain.

Berikut adalah alasan kunci mengapa Naruto memilih untuk tidak membunuh lawannya dalam sebagian besar pertempurannya:

  1. Filosofi Pengampunan: Naruto percaya bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berubah. Ia selalu mencari jalan untuk memperbaiki hubungan, bahkan dengan musuh bebuyutannya.

  2. Pendekatan Berbasis Moralitas: Pembunuhan bertentangan dengan keyakinan Naruto bahwa kehidupan harus dihargai. Meskipun menghadapi penjahat berbahaya, ia lebih memilih menyegel atau membujuk mereka untuk menyerah.

  3. Pengaruh dari Jiraiya: Jiraiya, mentor Naruto, mengajarkan pentingnya nilai cinta dan pengertian. Ini membentuk karakter Naruto dalam cara menghadapi konflik dan musuh.

  4. Pengembangan Karakter: Seiring berjalannya cerita, Naruto mengalami pertumbuhan emosional dan mental. Menyadari bahwa terkadang langkah ekstrim diperlukan menunjukkan kedewasaan karakternya dalam menghadapi kenyataan pahit.

  5. Moral dalam Cerita Shonen: Dalam banyak karya Shonen, protagonis biasanya dihindarkan dari pembunuhan untuk menjaga image positif di mata penonton. Naruto merupakan perwujudan dari nilai-nilai tersebut, sehingga ia jarang tampil sebagai sosok yang mengambil nyawa.

Sementara itu, kematian Yura menjadi pengecualian yang menarik. Yura awalnya terlihat sebagai anggota setia dewan Desa Pasir, tetapi kemudian terungkap sebagai anggota Akatsuki yang disetir oleh Pain. Dalam sebuah pertempuran intens yang melibatkan Naruto dan teman-temannya, Yura, yang telah disamarkan menjadi klon Itachi Uchiha, terpaksa dihadapi oleh Naruto. Penggunaan teknik Rasengan oleh Naruto untuk mengeksekusi Yura dengan cepat menjadi salah satu momen mencolok dalam serial tersebut, mengundang sorotan dari penggemar anime.

Konsekuensi dari aksi Naruto juga merupakan puncak dari dua tema besar: konflik identitas dan kesadaran. Beberapa penggemar berspekulasi bahwa kematian Yura bisa jadi adalah hasil dari manipulasi teknik Pain, sehingga yang dibunuh sebenarnya adalah klon dan bukan Yura yang asli. Terlepas dari spekulasi ini, momen tersebut menunjukkan bahwa dalam situasi-situasi tertentu, tindakan ekstrem mungkin tampak tak terhindarkan meskipun bertentangan dengan prinsip yang selama ini dipegang.

Selain itu, perilaku Naruto yang terus-menerus mencoba saling memahami bahkan musuh terberatnya menunjukkan sisi kemanusiaan yang kuat. Dalam pertempuran dengan Kaguya Otsutsuki, contohnya, Naruto memilih untuk menyegel lawannya daripada membunuhnya, mencerminkan integritas moralnya. Keterikatan dengan prinsip-prinsip ini adalah kunci untuk memahami perjalanan Naruto sebagai karakter dan sebagai seorang ninja yang menantang norma-norma melalui pendekatannya yang lebih berbelas kasih.

Dengan demikian, kebijakan Naruto dalam memilih untuk tidak membunuh kecuali dalam satu kasus terbukti menyoroti tema utama dari kisah tersebut: meskipun berhadapan dengan kejahatan, sangat mungkin bagi individu untuk secara aktif memilih jalan yang tepat, yaitu memberi kesempatan hidup dan memfokuskan pada perubahan positif.

Budi Santoso

Budi Santoso adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button