Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Papua, khususnya Papua Tengah, masih terhambat oleh berbagai kendala, dengan infrastruktur menjadi salah satu masalah utama. Dalam keterangannya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin (3/2/2025), Dadan menegaskan pentingnya mempercepat realisasi program ini, mengingat kesehatan gizi anak di daerah tersebut yang memerlukan perhatian.
Dadan menyampaikan bahwa pihaknya memiliki target untuk menjangkau daerah-daerah tertentu dalam program MBG. Namun, hingga saat ini, beberapa daerah di Papua, termasuk Papua Tengah, belum mendapatkan akses terhadap program ini. "Iya, pasti. Daerah mana saja? Papua, Papua Tengah karena di sana sampai sekarang belum ada," ungkap Dadan. Pernyataan tersebut menyoroti tantangan geografis dan aksesibilitas yang kerap dialami di wilayah timur Indonesia.
Selain masalah infrastruktur, Dadan juga menjelaskan bahwa ada beberapa aspek kunci lainnya yang membutuhkan perhatian untuk mendukung implementasi program MBG. Berikut adalah tiga aspek yang menjadi kendala dalam pelaksanaan program ini:
Anggaran: Menurut Dadan, masalah anggaran sudah terpenuhi, sehingga tidak menjadi penghalang untuk pelaksanaan program.
Sumber Daya Manusia (SDM): Ketersediaan SDM untuk mendukung program MBG di Papua telah memadai, namun pelaksanaan masih terhambat oleh faktor lain.
- Infrastruktur: Masalah infrastruktur menjadi isu yang sangat serius, yang memang mempengaruhi jangkauan program. Dadan menilai bahwa tanpa adanya perbaikan signifikan di sektor infrastruktur, akses terhadap gizi yang memadai bagi anak-anak di Papua akan tetap terhambat.
Dalam situasi ini, Dadan dan tim BGN terus berupaya agar program MBG dapat merata dan menjangkau masyarakat di Papua dan Papua Tengah. "Kami sedang mengusahakan agar Papua dan Papua Tengah juga segera mendapatnya," ujarnya optimis. Melihat kondisi di lapangan, fokus pada pembangunan infrastruktur di daerah terpencil sangat penting agar program-program kesehatan dapat diakses oleh masyarakat yang membutuhkan, terutama di kawasan-kawasan yang selama ini terisolasi akibat keterbatasan transportasi dan fasilitas.
Kendala infrastruktur bukanlah masalah baru di Papua. Daerah ini terkenal dengan jaringan transportasi yang kurang memadai, di mana banyak lokasi sulit dijangkau, bahkan oleh kendaraan roda empat. Mengatasi masalah ini memerlukan kerjasama lintas sektor, termasuk dukungan dari pemerintah daerah serta pusat, untuk membangun jalan, jembatan, dan akses transportasi lainnya.
Program Makan Bergizi Gratis diharapkan tidak hanya menjawab masalah gizi anak, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat melalui penyediaan akses yang lebih baik kepada sumber makanan bergizi. Oleh karena itu, BGN berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan instansi terkait guna menangani kendala yang ada dan mengejar target program tersebut.
Dalam konteks yang lebih luas, keberhasilan program MBG di Papua akan sangat bergantung pada strategi yang tepat dalam mengatasi berbagai kendala, terutama infrastruktur. Hal ini memerlukan waktu dan investasi yang konsisten, serta partisipasi aktor-aktor penting dalam proses perencanaan dan implementasi. Dengan demikian, harapan untuk menjangkau anak-anak yang membutuhkan gizi seimbang dan sehat dapat segera terwujud, dan memberi dampak positif bagi kesehatan masyarakat di Papua.