Kerak Bumi Terkelupas, Tenggelam di Bawah Pegunungan Sierra Nevada

Peneliti baru-baru ini mengungkapkan bahwa di bawah pegunungan Sierra Nevada, California, terjadi fenomena geologis yang menarik—kerak bumi terkelupas dan tenggelam ke dalam mantel bawah tanah. Proses ini, yang dikenal sebagai tenggelamnya litosfer, diyakini tidak menimbulkan ancaman, dan malah bisa menjadi bagian dari proses pembentukan benua.

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa pada bagian selatan Pegunungan Sierra, litosfer bagian atas yang terdiri dari mantel bumi dan sebagian kerak bumi sedang mengalami pengelupasan dan bergerak ke dalam mantel yang lebih dalam. Peneliti Vera Schulte-Pelkum dari Universitas Colorado Boulder menjelaskan bahwa fenomena ini sedang berlangsung di bawah daerah tengah Sierra, sementara bagian utara pegunungan belum terkena dampak tersebut.

“Anda mungkin sedang memancing di Sierras, dan mungkin ada lapisan besar yang terkelupas di bawah Anda dan Anda bahkan tidak menyadarinya,” ungkap Schulte-Pelkum. Walaupun proses ini tidak terlihat di permukaan, para peneliti telah mencatat sejumlah gempa bumi yang sangat dalam di wilayah tersebut. Gempa berkekuatan antara 1,9 hingga 3,2 skala Richter terjadi pada kedalaman lebih dari 25 mil (40 kilometer).

Uniknya, kondisi di kedalaman tersebut menunjukkan bahwa batuan biasanya berada dalam keadaan hangat dan bertekanan, yang membuatnya cenderung berubah bentuk tanpa mengalami keretakan yang menyebabkan gelombang seismik. Dalam penelitian yang dilakukan bersama dengan Deborah Kilb, seismolog dari Universitas California San Diego, Schulte-Pelkum menganalisis data gempa dari tahun 1985 hingga 2023. Kelompok peneliti ini menggunakan gelombang gempa untuk mengumpulkan informasi tentang struktur kerak dalam dan mantel atas yang berada di bawah Sierra Nevada.

Tim peneliti menemukan adanya lapisan berbatu di kedalaman antara 25 dan 43 mil (40 hingga 70 km), di mana bebatuannya terlepas dari kerak di atasnya. Di bagian selatan Sierra, mendekati Taman Nasional Sequoia, lapisan tersebut tampaknya sudah hilang, sementara di sisi utara, di sekitar Danau Tahoe, lapisan ini tetap utuh. Namun, di bagian tengah Sierra, tepatnya di bawah Taman Nasional Yosemite, lapisan ini secara aktif turun ke dalam mantel yang lebih dalam.

Dari analisis yang dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa pengelupasan ini mungkin sudah terjadi di bawah Sierra selatan sekitar 3 hingga 4 juta tahun yang lalu. “Sekarang, kami bisa mengatakan bahwa proses ini masih berlangsung,” kata Schulte-Pelkum, menunjukkan bahwa mereka berhasil merekam fenomena ini secara real-time.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Geophysical Research Letters pada bulan Desember. Penemuan terkait pengelupasan litosfer di Sierra Nevada ini juga menunjukkan bahwa fenomena yang sama mungkin terjadi di tempat lain di dunia, termasuk Selandia Baru, dataran tinggi Anatolia di Turki, dan Pegunungan Carpathian di Eropa Timur.

Proses pembentukan kerak benua yang senada dapat dicari di berbagai lokasi lain di mana ada indikasi bahwa litosfer mungkin dulunya lebih tebal dan kini sedang terkelupas. Penelitian seperti ini memberikan wawasan baru tentang dinamika geologis yang terjadi di dalam bumi dan dapat membantu memahami lebih jauh tentang bagaimana benua terbentuk dan berevolusi. Melalui pemahaman ini, para ilmuwan berharap dapat lebih baik memprediksi pergerakan geologis yang mungkin berdampak pada kehidupan di permukaan.

Exit mobile version