Bisnis

Ketersediaan Pangan Aman, Pemkot Waspadai Fluktuasi Harga dan Inflasi

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, akan melakukan kunjungan ke Pasar Gedebage pada pekan depan. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat di Kota Bandung, terutama menjelang akhir bulan Ramadan. Dalam pernyataannya, Farhan menjelaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari proyeksi potensi inflasi yang mungkin terjadi di Kota Bandung hingga akhir bulan puasa.

“Minggu depan kita akan memantau Pasar Gedebage untuk melihat perbandingan harga dan tren kenaikan komoditas seperti cabai, bawang, beras, telur, daging ayam, dan daging sapi. Dari situ, kita bisa memproyeksikan potensi inflasi hingga akhir Ramadan,” ungkap Farhan saat melakukan monitoring di Pasar Caringin.

Ketersediaan pangan di Kota Bandung diklaim aman, dan Farhan menyatakan bahwa pasokan bahan pangan akan tetap stabil selama bulan suci Ramadan. Pemkot Bandung bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional, Bulog, dan pengelola pasar untuk memastikan keterjangkauan dan ketersediaan pangan di tengah masyarakat. Menurutnya, hasil monitoring yang dilakukan menunjukkan bahwa suplai pasokan pangan dari 12 provinsi penyuplai kebutuhan pokok masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terkait isu kelangkaan bahan pangan.

Namun, meskipun ada jaminan ketersediaan pangan, Farhan tidak menutup kemungkinan terjadinya fluktuasi harga. Ia menyadari bahwa perkembangan harga komoditas dapat berpengaruh pada tingkat inflasi di Kota Bandung. Menyusul kunjungan yang direncanakan, Pemkot Bandung akan terus memantau harga di pasar untuk memastikan stabilitas ekonomi.

Wali Kota Farhan juga mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam berbelanja dan tidak terbawa isu-isu mengenai kelangkaan pangan yang tidak berdasar. Dia berharap masyarakat dapat lebih rasional dan tidak panik, karena pemantauan langsung oleh Pemkot terhadap ketersediaan dan harga pangan bertujuan untuk menjaga keharmonisan ekonomi masyarakat selama bulan Ramadan.

Dalam konteks yang lebih luas, fluktuasi harga kebutuhan pokok di pasar biasanya terjadi menjelang hari besar keagamaan seperti Ramadan. Kenaikan harga dapat disebabkan oleh faktor permintaan yang meningkat, serta beberapa isu eksternal seperti kebijakan perdagangan atau cuaca yang mempengaruhi hasil panen.

Berikut adalah beberapa langkah yang diambil oleh Pemkot Bandung untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan pangan:

  1. Kunjungan dan Monitoring Pasar: Pemkot secara langsung memantau harga dan pasokan di pasar tradisional.
  2. Kerja Sama dengan Badan Pangan: Berkolaborasi dengan instansi terkait untuk memastikan pasokan dari daerah asal tetap lancar.
  3. Edukasi Masyarakat: Mengedukasi masyarakat untuk tidak panik dan berbelanja dengan bijak.
  4. Pengawasan terhadap Suplai: Monitoring terhadap suplai dari 12 provinsi penyuplai untuk meminimalisir kelangkaan.
  5. Memastikan Aksesibilitas: Mengupayakan agar harga tetap terjangkau bagi masyarakat.

Farhan juga berharap Kota Bandung dapat mempertahankan statusnya sebagai daerah dengan pengendalian inflasi terbaik di Indonesia. Dia percaya, dengan upaya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat, tantangan yang ada dapat dihadapi dengan baik.

Sementara itu, masyarakat diimbauan untuk tetap tenang dan percaya pada sistem yang ada, agar kebutuhan pokok mereka dapat terpenuhi dengan baik selama bulan Ramadan. Keberhasilan dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup warga serta menciptakan suasana yang harmonis di tengah-tengah masyarakat.

Rina Lestari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button