Dunia

Ketika Trump Ditanya: Apakah Dia Punya Akun TikTok?

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini menjadi sorotan setelah menjawab pertanyaan jurnalis mengenai kepemilikannya terhadap aplikasi TikTok. Dalam konferensi pers yang berlangsung di Gedung Putih pada hari kedua masa jabatannya sebagai presiden ke-47, Trump menegaskan bahwa ia tidak memiliki aplikasi tersebut di ponselnya, meskipun ia tidak menutup kemungkinan untuk mengubah pendapatnya di masa mendatang. "Tidak (punya TikTok), tapi saya rasa, saya mungkin akan menggunakannya," ucap Trump, seperti yang dilansir oleh Associated Press, Rabu (22/1/2025).

Kepala negara yang pernah berusaha memblokir TikTok selama masa jabatannya sebelumnya ini, memberikan peninjauan terhadap keputusan untuk membatalkan kebijakan pemblokiran TikTok yang diajukan oleh pemerintahan Joe Biden. Keputusan tersebut mengundang respons beragam, mengingat kekhawatiran yang selama ini mengemuka mengenai keamanan nasional, terutama terkait dengan perlunya perlindungan data pribadi pengguna yang dapat rentan terhadap pemantauan oleh pihak-pihak tertentu, dalam hal ini badan intelijen China.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait situasi TikTok dan kebijakan yang diambil oleh Trump dan pemerintahannya:

  1. Pembatalan Pemblokiran: Trump memutuskan untuk mencabut pemblokiran TikTok yang diberlakukan oleh Biden, memberikan waktu 75 hari kepada pemerintahnya untuk mengevaluasi langkah-langkah lebih lanjut terkait platform tersebut.

  2. Kekhawatiran Keamanan: Pemerintah federal sebelumnya melarang TikTok di perangkat milik pemerintah dengan alasan keamanan, menduga bahwa data pengguna bisa diakses oleh pihak berwenang di Tiongkok. Ini adalah isu yang terus diangkat sebagai alasan untuk tindakan terhadap aplikasi populer ini.

  3. Pujian terhadap TikTok: Dalam kesempatan tersebut, Trump juga mencurahkan pujian kepada TikTok, yang diyakini telah membantunya dalam mencapai popularitas di kalangan pemilih muda selama kampanye Pemilihan Presiden 2024. “TikTok punya tempat yang hangat di hati saya,” ungkapnya.

  4. Posisi Bring TikTok di AS: TikTok dalam beberapa waktu belakangan berupaya untuk mempertahankan keberadaannya di pasar AS, dan mereka memuji tindakan Trump yang dianggapnya berkontribusi positif bagi platform mereka.

  5. Masa Depan TikTok: Teks undang-undang federal yang baru saja disahkan memberikan tenggat waktu lebih untuk ByteDance, perusahaan induk TikTok, untuk menjual kepemilikiannya atas aplikasi tersebut jika tidak ingin menghadapi pemblokiran. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada langkah maju, tantangan dan keraguan masih membayangi masa depan TikTok di AS.

Di samping pernyataannya tentang TikTok, Trump juga memberikan instruksi kepada Jaksa Agung AS untuk menghentikan larangan terhadap aplikasi tersebut selama 75 hari, sambil terus mengkaji langkah-langkah guna menjaga keamanan nasional. Dengan terus berjalannya perdebatan di kalangan pejabat pemerintah dan badan legislatif, penting untuk mengikuti perkembangan terkait kebijakan yang mungkin akan dibawa oleh administrasi Trump.

Sementara banyak pihak menunggu untuk melihat apakah Trump akan membuat keputusan untuk menggunakan TikTok, interaksi antara pemerintah dan platform media sosial ini mencerminkan ketegangan yang ada di antara keamanan nasional dan inovasi teknologi. Sejauh ini, langkah-langkah yang diambil Trump menunjukkan bahwa ia mempertimbangkan tidak hanya aspek keamanan tetapi juga penguatan posisi populernya di kalangan generasi muda. Perhatian kini tertuju pada langkah-langkah praktis yang akan diambil pemerintah dalam upaya menjaga integritas data dan privasi pengguna di era digital ini.

Guntur Wibowo

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button