Ketum PB IKA PMII: Sinergitas Kunci Raih Indonesia Emas 2045!

Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA PMII) baru-baru ini menggelar acara Silaturrahim Buka Bersama dan Santunan Anak Yatim di Parle Senayan Park, Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh ratusan warga pergerakan, termasuk alumni dan kader muda PMII dari berbagai daerah. Dalam momen tersebut, Ketua Umum PB IKA PMII, Fathan Subchi, menyampaikan pentingnya membangun sinergitas untuk mencapai visi Indonesia Emas Tahun 2045.

Fathan Subchi menegaskan bahwa PB IKA PMII bukanlah sekadar organisasi atau partai politik, melainkan sebuah rumah besar bagi semua elemen yang memiliki komitmen terhadap perjuangan dan kebangsaan. “Kita harus terus membangun sinergisitas dan menyatukan langkah dalam membangun bangsa,” ujarnya, menekankan perlunya solidaritas dan kolaborasi di antara semua anggota.

Sebagai sebuah organisasi yang menghubungkan alumni dengan beragam latar belakang, Fathan menyatakan bahwa IKA PMII harus mampu menjadi motor penggerak dalam berbagai sektor, baik sosial, ekonomi, maupun kebangsaan. “Kita bukan sekadar organisasi alumni, tetapi kumpulan pemikir, penggerak, dan pejuang yang harus berperan aktif dalam membawa kemajuan bagi bangsa,” tambahnya. Menurutnya, peran aktif di dalam organisasi ini sangat penting untuk menghindari sikap sebagai penonton dalam proses perubahan yang mengarah pada kemajuan bersama.

Selain itu, Fathan menegaskan komitmennya untuk tetap berpegang pada nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah yang menjadi dasar perjuangan PMII. “Kita harus menjaga dan mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam setiap langkah perjuangan kita. Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang membawa kesejukan, persatuan, dan kemajuan,” papar Fathan. Dengan nilai-nilai tersebut, diharapkan IKA PMII dapat berperan sebagai garda terdepan dalam membela Islam moderat dan menjaga harmoni di tengah keberagaman bangsa.

Selaras dengan tema kepemimpinan baru ini, Andi Jamaro, salah seorang senior di IKA PMII, memberikan pandangan bahwa terpilihnya Fathan Subchi sebagai Ketua Umum melalui Musyawarah Nasional (Munas) adalah sah dan sesuai dengan mekanisme organisasi. Namun, ia juga mengusulkan untuk mempertimbangkan sistem kepemimpinan presidium dengan tujuan menciptakan representasi yang lebih baik dari berbagai daerah di Indonesia.

Dalam acara tersebut, Kiyai Cholil Nafis juga memberikan kontribusi dengan usul untuk mengadakan santunan bagi anak yatim dalam setiap kegiatan IKA PMII. Ia mengemukakan bahwa definisi yatim tidak hanya merujuk pada mereka yang secara fisik kehilangan orang tua, tetapi juga mereka yang secara sosial terabaikan. Usulan tersebut menunjukkan kepedulian organisasi terhadap anak-anak kurang beruntung di masyarakat.

Melalui inisiatif ini, PB IKA PMII memperlihatkan komitmennya untuk merajut kebersamaan dan memperkuat jaringan antaralumni, serta berkontribusi pada masyarakat dan bangsa. Dalam suasana kebersamaan dan kepedulian, diharapkan organisasi ini bisa terus menjadi motor penggerak bagi perubahan yang lebih baik. Dengan langkah-langkah nyata yang diambil, PB IKA PMII menunjukkan bahwa sinergitas dari berbagai elemen alumni berpotensi besar untuk memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan dan kemajuan bangsa menuju Indonesia Emas Tahun 2045.

Berita Terkait

Back to top button