Teknologi

KIC Rilis Survei: Pandangan Publik tentang Kedaulatan AI Terungkap

Podme Insight Center (KIC) baru saja merilis survei yang mengungkap perkembangan lanskap teknologi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia. Laporan bertajuk "Kedaulatan AI untuk Memberdayakan Indonesia" ini menjadi yang pertama mengupas kesadaran dan pandangan publik mengenai AI secara komprehensif, serta mengeksplorasi potensi Indonesia dalam mengembangkan AI yang berdaulat.

Dalam penjelasannya, Direktur Riset KIC, Gundy Cahyadi, menyatakan bahwa laporan ini merupakan langkah penting untuk mendorong diskusi, kebijakan, dan inisiatif dalam pengembangan AI di Tanah Air. “Dengan kolaborasi erat antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, AI dapat menjadi kekuatan transformasi yang inklusif dan berkelanjutan untuk masa depan bangsa,” ungkap Gundy dalam keterangan pers di Jakarta.

Survei ini menemukan sejumlah temuan menarik terkait perkembangan AI di Indonesia. Beberapa poin penting yang perlu dicatat dari laporan tersebut adalah:

  1. Tingginya Kesadaran Publik: Masyarakat Indonesia menunjukkan tingkat kesadaran yang tinggi mengenai AI. Namun, pemahaman mereka mengenai teknologi ini masih tergolong terbatas.

  2. Optimisme Terhadap AI: Meskipun hanya sedikit yang memahami AI secara mendalam, mayoritas masyarakat tetap optimis terhadap potensi masa depan teknologi ini.

  3. Peluang Strategis: Indonesia dianggap masih tertinggal dalam pengembangan AI, terutama dalam hal teknologi dan regulasi. Namun, KIC melihat keterlambatan ini sebagai kesempatan untuk belajar dari pengalaman negara lain dan menerapkan strategi yang lebih efektif.

  4. Faktor Pendukung: Indonesia berpotensi besar dalam memanfaatkan AI berkat sejumlah faktor, termasuk populasi usia produktif yang cakap digital dan posisi ekonomi sebagai yang terbesar di Asia Tenggara.

Riset KIC juga merekomendasikan pentingnya pembangunan dan pengembangan teknologi AI secara mandiri di Indonesia. Hal ini dinilai penting untuk mendorong pembangunan nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi, serta memperkuat industri digital di dalam negeri.

Tidak hanya itu, laporan ini juga menyoroti peran sektor swasta dalam pengembangan AI nasional. Salah satu perusahaan yang disebutkan adalah Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), yang dianggap telah menunjukkan kontribusi nyata dalam pemanfaatan AI sesuai dengan kebutuhan lokal. Inisiatif dari IOH sejalan dengan visi Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (Stranas KA) yang menekankan pentingnya kedaulatan AI.

Dalam konteks yang lebih luas, laporan KIC mengingatkan bahwa AI secara umum mengalami perkembangan pesat pada dekade ini. Tahun 2023 menjadi momen bersejarah dengan meningkatnya penggunaan AI generatif, seperti aplikasi ChatGPT, yang memberikan akses luas kepada masyarakat untuk menggunakan teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari.

Survei ini melibatkan 1.255 responden masyarakat Indonesia ditambah wawancara mendalam dengan para ahli dan pemangku kepentingan di industri AI. Selain itu, data sekunder juga dikumpulkan melalui metode desktop research untuk memperkuat keakuratan hasil survei.

Dalam era digital yang terus berkembang, AI diharapkan dapat menjadi pendorong utama transformasi digital, meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi. Dengan demikian, upaya pengembangan kedaulatan AI di Indonesia menjadi semakin mendesak agar dapat berkontribusi positif terhadap pembangunan nasional dan posisi Indonesia di kancah global. Untuk informasi lebih lanjut, laporan lengkap mengenai survei ini bisa diakses melalui pranala berikut: https://databoks.Podme/publikasi/2025/01/23/kedaulatan-ai-untuk-memberdayakan-indonesia.

Dimas Harsono adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button