
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, menegaskan komitmennya untuk selalu mendukung Rusia dalam upaya militer dan kepentingan strategis negara tersebut. Pernyataan ini disampaikan Kim saat menerima Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergey Shoigu, dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di Pyongyang. Pertemuan ini menjadi momen penting untuk memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara, terutama di bidang pertahanan.
Dalam pertemuan yang dilangsungkan baru-baru ini, Kim Jong-un menekankan bahwa Korea Utara akan terus memberikan dukungan kepada Rusia dalam menjalankan kebijakan pertahanan dan keamanannya. “Pembahasannya meliputi kerja sama keamanan dan perkembangan regional, di mana kedua pihak menegaskan kembali posisi bersama mereka,” demikian kutipan dari laporan media pemerintah Korea Utara seperti yang dikutip oleh Anadolu, pada 22 Maret 2023.
Kedua pemimpin membahas sejumlah isu strategis yang berkaitan dengan keamanan regional. Mereka sepakat untuk memperkuat kemitraan strategis, di mana salah satu fokus utama adalah kerja sama di bidang pertahanan. Melihat dari latar belakang politik global yang semakin kompleks, langkah ini menunjukkan keinginan kuat dari kedua negara untuk saling mendukung dalam menghadapi tantangan yang ada.
Korea Utara, yang selama ini dikenal dengan kebijakan luar negeri yang agresif, tampaknya semakin dekat dengan Moskow. Hubungan yang terjalin antara Pyongyang dan Moskow mencerminkan dinamika geopolitik yang berkembang, di mana kedua negara merasa dipinggirkan oleh kekuatan besar lainnya, terutama Amerika Serikat dan negara-negara NATO.
Dalam pernyataan mereka, Kim dan Shoigu juga berharap bahwa kolaborasi antara kedua negara dapat terus berjalan. Kim Jong-un menyampaikan harapan terbaik kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, menegaskan perlunya kerjasama yang lebih erat di berbagai sektor demi kepentingan kedua negara.
Beberapa poin penting yang dihasilkan dari pertemuan ini meliputi:
1. Dukungan Kuat: Kim Jong-un menegaskan bahwa Korea Utara akan selalu mendukung Rusia dalam setiap upaya militer dan strategis.
2. Kerja Sama Keamanan: Pembicaraan berfokus pada penguatan kerja sama keamanan antara kedua negara untuk menghadapi ancaman global.
3. Komitmen Bilateral: Kedua pihak berjanji untuk memperkuat kemitraan strategis, terutama di bidang pertahanan.
4. Harapan untuk Kolaborasi: Kim menyampaikan harapan positif untuk kerjasama yang lebih luas antara negara-negara.
Kunjungan Shoigu ke Pyongyang merupakan bagian dari upaya Rusia untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara sekutu yang memiliki pandangan serupa mengenai kebijakan luar negeri. Dalam beberapa tahun terakhir, ketegangan antara Rusia dan banyak negara Barat telah meningkat, yang mengakibatkan Rusia mencari aliansi strategis baru. Korea Utara, yang selama ini terisolasi secara internasional, melihat peluang untuk meningkatkan kerjasama sebagai langkah strategis yang saling menguntungkan.
Hubungan yang semakin erat ini juga berpotensi memengaruhi dinamika keamanan di kawasan Asia Timur. Dengan latar belakang meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korut dan kehadiran militer AS di kawasan tersebut, aliansi antara Rusia dan Korea Utara dapat menghasilkan pergeseran kekuatan yang signifikan dalam geografi politik regional.
Melalui pertemuan ini, terlihat jelas bahwa Pyongyang dan Moskow berkomitmen untuk saling mendukung dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada. Ke depannya, masyarakat internasional perlu terus memantau perkembangan hubungan ini, sambil mempertimbangkan implikasi yang mungkin ditimbulkan dari kedekatan kedua negara yang dianggap punya pandangan dan kepentingan serupa di kancah global.