Bisnis

Kinerja Bank Sumut 2024: Aset Naik 2,38%, NPL Tetap Terjaga!

PT Bank Sumut mencatatkan kinerja yang cukup memuaskan pada tahun 2024. Total aset bank ini mencapai angka Rp45,4 triliun, meningkat sebesar 2,38% dibandingkan dengan Rp44,4 triliun pada akhir tahun 2023. Hal ini menunjukkan pertumbuhan yang positif meskipun situasi ekonomi yang bergejolak di daerah memberikan tantangan tersendiri.

Arieta Aryanti, Direktur Keuangan dan Teknologi Bank Sumut, mengungkapkan bahwa meskipun pertumbuhan aset Bank Sumut lebih rendah daripada beberapa bank pembangunan daerah lain di Indonesia, mereka berhasil melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya. “Target kami di 2024, aset itu tumbuh Rp44,5 triliun. Kami berhasil membukukan aset 102,20% dari target,” ungkapnya dalam Public Expose Kinerja Keuangan Bank Sumut Triwulan IV Tahun 2024 di Medan.

Dalam lima tahun terakhir, Bank Sumut terus berupaya meningkatkan asetnya, mengingat ukuran suatu bank diukur dari besar aset yang dimiliki. Namun, kondisi perekonomian yang bergejolak membuat pertumbuhan aset mereka hanya sedikit lebih baik dibandingkan tahun lalu. Pertumbuhan aset sebesar 2,38% ini menjadi yang paling rendah di antara bank pembangunan daerah lainnya.

Bank Sumut berada di posisi keenam dalam pertumbuhan aset perbankan daerah, setelah Bank BJB, Bank Jatim, Bank Jateng, Bank DKI, dan Bankaltimtara. Meskipun situasi ini tidak ideal, Arieta menegaskan pentingnya mengelola dana pihak ketiga (DPK) secara optimal. Pada tahun 2024, aset kategori DPK tumbuh 2,61% secara tahunan, dari Rp35 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp35,9 triliun.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi kenaikan ini, termasuk pertumbuhan jumlah tabungan yang sebesar 3,08% dan deposito yang meningkat hingga 10,58%. Arieta menjelaskan bahwa kondisi ekonomi global berpengaruh pada pengelolaan DPK oleh Bank Sumut, yang perlu menyeimbangkan antara dana yang masuk dari masyarakat dan penyalurannya ke kredit.

Aset produktif atau pembiayaan juga menunjukkan pertumbuhan yang baik, meningkat sebesar 9% menjadi Rp31,9 triliun. Keberhasilan Bank Sumut dalam mengelola kredit tersebut terlihat dari rasio Non-Performing Loan (NPL) yang terjaga di angka 2,19%, lebih baik dibandingkan tahun lalu yang mencapai 2,38%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas kredit Bank Sumut cukup baik dan terjaga meskipun dalam menghadapi tantangan ekonomi.

Di samping itu, laba Bank Sumut pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp741 miliar, meskipun hanya tumbuh tipis sebesar 0,09% dibandingkan tahun lalu. Arieta menyatakan bahwa hasil tersebut sudah cukup positif, terutama jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan laba bersih bank pembangunan daerah lainnya yang mengalami penurunan sebesar 6,8%.

Direktur Utama Bank Sumut, Babay Parid Wazdi, juga memberikan penekanan mengenai pentingnya kerja keras tim untuk meningkatkan perolehan laba. Dia mengungkapkan bahwa sempat ada periode di kuartal ketiga 2023 di mana laba Bank Sumut menunjukkan pertumbuhan negatif. Namun berkat usaha kolektif, akhirnya laba Bank Sumut meningkat sesuai harapan pemegang saham.

Babay menambahkan, meskipun tantangan tetap ada, pihaknya tetap optimis untuk meningkatkan perolehan laba di tahun-tahun mendatang. Mereka berharap bisa melampaui laba beberapa bank pembangunan daerah besar lainnya, dan terus berinovasi untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan. Bank Sumut berkomitmen untuk tetap menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung perekonomian daerah, meskipun tantangan ekonomi global dan lokal terus membayangi.

Rina Lestari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button