Kolaborasi Efective: Solusi Meningkatkan Efisiensi Layanan Logistik

PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) menekankan pentingnya kolaborasi dalam menciptakan ekosistem logistik nasional yang terintegrasi, aman, dan efisien. Dalam sebuah pernyataan, Direktur Komersial dan Teknik SPSL, Ruri I. Rachmaputri, menyampaikan bahwa sinergi antar pelaku industri logistik menjadi kunci utama dalam meningkatkan efisiensi layanan. Dalam konteks inilah, kolaborasi menjadi sangat penting untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh sektor logistik.

Ruri menekankan bahwa komitmen SPSL adalah untuk menghadirkan solusi logistik yang inovatif dan berbasis teknologi. Hal ini diharapkan dapat mendukung kelancaran arus barang, khususnya di Pelabuhan Tanjung Perak dan pelabuhan lainnya di Indonesia. Kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan di pelabuhan dinilai mampu menciptakan sistem yang lebih responsif terhadap dinamika industri.

Berbagai isu operasional logistik yang perlu dibahas termasuk:
1. Peningkatan sistem invoicing yang lebih efisien.
2. Optimalisasi penerapan Verified Gross Mass (VGM) untuk memastikan keamanan.
3. Solusi terhadap kemacetan di pelabuhan, yang sering kali menjadi hambatan.
4. Optimalisasi keamanan dan efisiensi alat pemindai peti kemas.

SPSL baru-baru ini juga memfokuskan perhatian pada kelancaran layanan operasional selama Ramadhan dan Hari Raya. Diskusi ini bertujuan untuk memastikan semua pihak siap dan dapat menghadapi lonjakan arus barang yang terjadi selama periode tersebut.

Selanjutnya, terkait dengan alat pemindai peti kemas, Ruri mengungkapkan bahwa saat ini teknologi ini telah memasuki tahap Commissioning Internal di Terminal Petikemas Surabaya, dan sedang menunggu evaluasi dari BAPETEN serta Kementerian Perhubungan. “Dengan adanya alat ini, pemeriksaan peti kemas dapat dilakukan lebih cepat, akurat, dan transparan,” imbuh Ruri.

Dwiyanto Wahyudi, Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Perak, menyatakan dukungannya terhadap implementasi alat pemindai ini. Menurutnya, keberadaan alat ini sesuai dengan peraturan terkait yang mewajibkan tempat penimbunan sementara menyediakan sarana dan prasarana yang memadai. “Kami sangat mendukung progress yang telah dicapai dan berharap dapat segera memanfaatkan alat ini,” ungkap Dwiyanto.

Sebastian Wibisono, Ketua DPW ALFI/ILFA Jawa Timur, juga mengungkapkan dukungannya terhadap program pemerintah ini. Ia menekankan pentingnya mengevaluasi manfaat jangka panjang dari alat pemindai peti kemas berbasis X-ray. “Diskusi semacam ini harus sering dilakukan agar kita dapat menemukan solusi bersama untuk tantangan yang ada,” ucap Sebastian.

Keberadaan SPSL dalam struktur BUMN kepelabuhanan berperan vital dalam meningkatkan efisiensi serta transparansi di sektor logistik. Dengan menggunakan teknologi mutakhir seperti alat pemindai peti kemas, proses pemeriksaan menjadi lebih akurat, cepat, dan transparan, yang pada gilirannya mendukung kelancaran arus logistik.

Penggunaan alat pemindai tersebut merupakan langkah strategis untuk mempercepat modernisasi dan meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan di Indonesia. Ruri menekankan bahwa, “Ini tidak hanya menunjang kelancaran arus logistik nasional, tetapi juga memperkuat keamanan dan daya saing layanan kepelabuhanan di tingkat global.”

Dengan upaya kolaboratif dari seluruh sektor industri logistik, diharapkan bahwa semua tantangan yang ada dapat teratasi dengan lebih baik, sehingga efisiensi layanan logistik di Indonesia dapat meningkat secara signifikan. Sinergi antara pemerintah, instansi terkait, dan pelaku industri menjadi esensial dalam menciptakan solusi yang berdampak positif bagi seluruh ekosistem logistik nasional.

Berita Terkait

Back to top button