Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berencana untuk membangun Digital Training Center (DTC) di kawasan Edutown, Ibu Kota Nusantara (IKN). Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia, terutama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) serta masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur dalam menghadapi era digital yang semakin berkembang.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Komdigi, Harry Budiarto, menjelaskan bahwa DTC akan menjadi jembatan reguler bagi masyarakat untuk menempuh pendidikan S1 dan S2 secara daring melalui kemitraan dengan Politeknik Digital Yogyakarta. “Tujuannya agar ASN yang berada di IKN memiliki kemampuan digital yang memadai, serta masyarakat di Kalimantan Timur juga mendapatkan kesempatan yang setara dalam penguasaan teknologi,” ungkap Harry dalam acara Kick Off Program Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Cikarang pada Jumat, 24 Januari.
Pembangunan DTC di IKN tidak lepas dari dukungan kerjasama internasional dengan pemerintah Korea Selatan. Melalui Korea International Cooperation Agency (KOICA), pemerintah Korea Selatan telah menyediakan dana sebesar Rp 150 miliar untuk proyek ini. Pembangunan DTC ini juga sejalan dengan keberadaan DTC lainnya yang telah dibangun di berbagai kota di Indonesia, antara lain Cikarang, Bandung, Manado, Surabaya, Jakarta, Medan, Makassar, dan Banjarmasin.
Beberapa poin kunci mengenai rencana pembangunan DTC IKN antara lain:
1. Lokasi Strategis: DTC akan dibangun di kawasan Edutown, IKN, yang dirancang sebagai pusat pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
2. Pembiayaan: KOICA berkomitmen untuk menyalurkan dana sebesar Rp 150 miliar guna mendukung pembangunan fasilitas DTC di IKN.
3. Pelatihan Daring: DTC menawarkan pelatihan yang setara dengan program Universitas Terbuka, dengan pengurangan durasi yang signifikan, di mana program S1 dapat diselesaikan dalam waktu tiga tahun.
4. Land Clearing: Otoritas IKN telah menyediakan lahan seluas 3,75 hektare untuk proyek ini yang diharapkan mulai dimulai pembangunannya dalam tahun ini juga.
5. Timeline Penyelesaian: Meskipun terdapat keterlambatan akibat situasi di Korea Selatan, Harry Budiarto menargetkan bahwa pembangunan DTC akan selesai pada tahun 2027.
Harry menjelaskan lebih jauh perbedaan antara DTC dan institusi pendidikan lainnya yaitu dalam hal durasi pelatihan. “Di DTC, S1 bisa diselesaikan hanya dalam tiga tahun. Ini sangat efisien dan memungkinkan para peserta untuk segera terjun ke dunia kerja,” papar Harry.
Komdigi juga telah mengajukan proposal pembangunan DTC kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BPPN) dan mempresentasikan rencana tersebut ke KOICA Jakarta, yang nantinya akan diteruskan ke pemerintah Korea Selatan untuk proses lanjutannya.
Dengan dimulainya pembangunan DTC di IKN, diharapkan akan semakin banyak ASN dan masyarakat dapat mengakses pendidikan digital yang berkualitas dan memperluas wawasan mereka dalam bidang teknologi informasi. Inisiatif ini juga mencerminkan komitmen pemerintah untuk membangun IKN sebagai pusat pendidikan dan inovasi di era digital.
Pembangunan fasilitas ini tidak hanya akan memberikan peluang bagi ASN dan masyarakat lokal, tetapi juga akan meningkatkan daya saing sumber daya manusia Indonesia di skala nasional dan internasional. Melalui DTC, Komdigi berharap mampu memenuhi kebutuhan pendidikan dan pelatihan yang sejalan dengan perkembangan teknologi yang pesat.