Komentar Widodo Cahyono Putro Soal Rusuh Pertandingan Persela Vs Persijap

Kerusuhan pecah pada pertandingan antara Persela Lamongan dan Persijap Jepara dalam babak playoff grup B Liga 2 yang digelar di Tuban Sports Center pada Selasa, 18 Februari 2025. Kericuhan tersebut berhasil menarik perhatian publik, terutama setelah kehadiran suporter yang merusak fasilitas stadion dan menciptakan suasana yang tidak kondusif, membuat pertandingan terpaksa dihentikan sebelum waktunya.

Situasi tegang ini terjadi setelah tim tamu, Persijap, unggul 1-0 melalui gol yang dicetak oleh Rosalvo pada babak pertama. Dengan kemenangan ini, Persijap menjaga asa mereka untuk promosi ke Liga 1. Di sisi lain, Persela yang bermain di kandang, jelas membutuhkan kemenangan untuk mempertahankan peluang mereka. Namun, harapan tersebut sirna ketika kerusuhan pecah dan menyebabkan evakuasi kedua tim ke ruang ganti.

Pelatih Persijap, Widodo Cahyono Putro, memilih untuk enggan berkomentar mengenai insiden tersebut. Ia mengungkapkan, "Kalau soal kericuhan saya tidak komentar karena ada yang menilai sendiri." Pernyataan ini menunjukkan sikap hati-hati Widodo dalam menanggapi insiden yang melibatkan suporter, mengingat kerusuhan semacam ini sering kali melibatkan aspek emosional yang kompleks.

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai pertandingan yang penuh dengan ketegangan ini:

  1. Kondisi Pertandingan:

    • Persela Lamongan dan Persijap Jepara bertanding di playoff grup B Liga 2, dengan situasi sangat penting bagi kedua tim untuk meraih tiga poin.
    • Pertandingan dihentikan setelah kerusuhan yang melibatkan suporter yang masuk ke lapangan.
  2. Skor Sementara:

    • Persijap unggul 1-0 sebelum pertandingan dihentikan, berkat gol dari Rosalvo.
    • Persela harus memenangkan pertandingan ini untuk tetap memiliki peluang promosi ke Liga 1.
  3. Reaksi Pelatih:

    • Pelatih Widodo Cahyono Putro tidak memberikan komentar spesifik tentang kerusuhan, mengekspresikan pandangannya bahwa penilaian mengenai situasi tersebut sebaiknya diserahkan kepada pihak lain.
  4. Dampak Kerusuhan:

    • Suporter yang terlibat dalam kerusuhan merusak fasilitas di stadion, dan evakuasi tim ke ruang ganti diperlukan untuk menjamin keselamatan semua pihak yang terlibat.
    • Suasana memanas menyusul kartu merah yang diterima kiper Persela, Muhammad Bima Sakti, menambah ketegangan dalam atmosfer pertandingan.
  5. Latar Belakang Tim:
    • Persela Lamongan belum pernah meraih kemenangan di babak playoff musim ini, yang semakin memperumit posisi mereka dalam usaha promosi.
    • Di grup B, Persela bersaing dengan tim-tim lain seperti Bhayangkara FC dan PSKC Cimahi.

Ketegangan dan kerusuhan ini menggambarkan tantangan yang dihadapi dalam kompetisi sepak bola, di mana emosi dan ambisi suporter dapat mempengaruhi situasi di lapangan. Sementara bagi Widodo, keputusan untuk tidak berkomentar menandakan pentingnya menjaga fokus pada pertandingan itu sendiri. Dalam konteks ini, harapan untuk melihat perbaikan dalam sikap suporter di masa depan menjadi semakin relevan.

Simpul menarik dari insiden ini adalah bahwa dalam persaingan yang ketat, perilaku suporter tidak hanya mencerminkan kecintaan mereka terhadap tim, tetapi juga dapat memiliki konsekuensi negatif yang berdampak pada kejalannya olahraga. Penyelesaian atas situasi ini tentu menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk klub, suporter, dan otoritas terkait untuk menciptakan pengaturan pertandingan yang lebih aman dan kondusif kedepannya.

Berita Terkait

Back to top button