Perusahaan bioteknologi asal Australia, Cortical Labs, baru-baru ini mengejutkan dunia teknologi dengan peluncuran “komputer biologis pertama di dunia” yang mampu menggunakan kode. Komputer yang dinamakan CL1 ini dirancang dengan menggabungkan kultur sel otak manusia hidup dengan perangkat keras silikon dalam wadah yang berfungsi sebagai pendukung kehidupan bagi sel-sel tersebut. Peluncuran teknologi inovatif ini memunculkan harapan baru dalam proses pengolahan informasi yang lebih efisien dan sarat inovasi.
Sel-sel saraf yang menjadi inti CL1 berasal dari sel punca pluripoten yang diinduksi (sel iPS) dan ditempatkan pada chip silikon. Dengan kemampuan untuk merespons sinyal listrik, sel-sel ini membentuk jaringan yang mampu memproses informasi layaknya otak manusia. Cortical Labs menyatakan bahwa respon dari jaringan neuron ini dapat direkam dan dianalisis oleh perangkat lunak kecerdasan buatan (AI), sehingga memungkinkan CL1 untuk belajar lebih cepat dibandingkan dengan sistem AI konvensional.
Dengan pengembangan yang dimulai sejak beberapa waktu lalu, Cortical Labs sebelumnya sudah menjalin kemitraan dengan Universitas Monash pada tahun 2022. Dalam kolaborasi tersebut, mereka berhasil menciptakan komputer laboratorium yang mampu memahami dan menguasai permainan Pong dalam waktu sekitar lima menit. Meskipun ini merupakan pencapaian yang signifikan dalam dunia teknologi, perusahaan menyadari bahwa penggunaannya terbatas hanya dalam laboratorium.
Berangkat dari pengalaman tersebut, Cortical Labs berupaya untuk menghasilkan versi portabel, di mana CL1 hadir dengan wadah pendukung kehidupan yang secara otomatis mengatur suhu dan pertukaran gas agar sel-sel otak tetap hidup. Desain ini bisa dianggap sebagai komputer canggih yang menampung jaringan neuron manusia yang hidup, memberikan harapan baru dalam pengembangan teknologi biologis.
Rencana Cortical Labs ke depan adalah memasarkan versi komersial CL1 pada akhir tahun ini, dengan harga sekitar USD 35.000. Dr. Hon Weng Chong, pendiri sekaligus CEO Cortical Labs, mengungkapkan optimisme bahwa platform ini akan memberikan kesempatan bagi jutaan peneliti, inovator, serta pemikir di seluruh dunia untuk mengubah potensi CL1 menjadi dampak yang nyata.
Cortical Labs juga berencana untuk membangun sistem berbasis cloud yang lebih terjangkau agar lebih banyak orang dan tim penelitian bisa mengakses teknologi revolusioner ini. Diharapkan bahwa keberadaan sistem ini akan mendorong terobosan, penelitian baru, dan pengembangan inovasi yang lebih lanjut.
Adapun keunggulan dari CL1 terletak pada kemampuannya untuk belajar dengan cepat dan memiliki fleksibilitas yang tidak dimiliki oleh chip AI berbasis silikon tradisional. Hal ini membuka peluang untuk penggunaan yang lebih luas, termasuk dalam pengambilan keputusan di lingkungan yang tidak terduga dan kompleks.
Dengan perkembangan ini, banyak spekulasi mengenai bagaimana komputer biologis akan mengubah cara kita memahami dan memproses informasi. Teknologi ini diharapkan bisa menarik perhatian banyak pihak, terutama dalam hal riset dan inovasi dalam bidang bioteknologi, ilmu saraf, serta kecerdasan buatan.
Cortical Labs tampaknya berada di garis depan dalam menjelajahi batasan baru di antara biologi dan teknologi. Dengan pemanfaatan sel otak manusia sebagai alat pengolahan informasi, masa depan komputer biologis mungkin akan menjadi lebih cerah dan membawa perubahan radikal di dunia teknologi yang kita kenal sekarang. Seiring dengan kemunculan CL1, dunia sains dan teknologi bersiap untuk memasuki era baru yang ditandai dengan integrasi elemen biologis ke dalam sistem komputer, mengubah paradigma cara kerja dan aplikasi teknologi di berbagai bidang.