Kondisi Paus Fransiskus Stabil, Vatikan Tidur Nyenyak Malam Ini

Kondisi kesehatan Paus Fransiskus kembali menjadi perhatian publik. Menurut pernyataan resmi dari Vatikan pada Jumat (7/3), Paus yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, menunjukkan bahwa kondisinya stabil. Ia telah menjalani perawatan akibat pneumonia ganda yang dideritanya selama sebulan terakhir. Dalam laporan terkini, Paus Fransiskus dilaporkan tidur nyenyak sepanjang malam dan terbangun setelah pukul 08.00 waktu setempat, menandakan kemungkinan pemulihan yang baik.

Selama di rumah sakit, Paus menghabiskan waktu dengan beristirahat dan berdoa, kegiatan yang ia lakukan untuk menjaga kesehatannya. Vatikan menyampaikan rasa syukur atas dukungan banyak pihak serta pengertian masyarakat terkait kondisi kesehatan pemimpin Gereja Katolik tersebut. Lingkungan sekitar saat ini berusaha menciptakan suasana yang mendukung pemulihan Paus, dan tim medis terus memonitor keadaan kesehatannya dengan cermat.

Riwayat kesehatan Paus Fransiskus cukup panjang dan pernah mengakibatkan sejumlah masalah kesehatan dalam beberapa tahun terakhir. Dalam beberapa kesempatan, beliau harus membatalkan kegiatan, termasuk kunjungan ke Afrika pada tahun 2022 karena masalah pada lutut yang membuatnya harus menggunakan tongkat atau kursi roda. Kesehatannya yang relatif memburuk berbanding terbalik dengan semangat dan dedikasinya untuk menjalankan tugas sebagai pemimpin spiritual.

Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan yang pernah dialami oleh Paus Fransiskus dalam beberapa tahun terakhir:

  1. Infeksi Saluran Pernapasan (Maret 2023): Ia sempat dirawat di rumah sakit di Roma karena menderita infeksi saluran pernapasan.
  2. Operasi Perut (2023): Setelah menjalani perawatan intensif, ia mengalami operasi akibat hernia, menambah daftar perawatan medis yang harus ditempuh.
  3. Kecelakaan Ringan (Awal 2023): Paus terjatuh di kediamannya yang mengakibatkan cedera ringan pada lengan kanannya.

Sejak lama, Paus Fransiskus telah dikenal memiliki beberapa tantangan kesehatan. Saat berusia 21 tahun, ia menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru akibat pneumonia berat dan tiga kista. Pengalaman tersebut menjadi salah satu pengaruh besar dalam keputusannya untuk bergabung dengan ordo Yesuit.

Paus Fransiskus, yang lahir di Argentina pada tahun 1936, terpilih sebagai penerus Paus Benediktus XVI pada usia 76 tahun pada 13 Maret 2013. Selama masa kepemimpinannya, beliau dikenal dengan gaya yang sederhana dan penuh kasih. Meskipun mengalami beragam masalah kesehatan, Paus terus berupaya untuk melaksanakan misi Gereja dalam menciptakan perdamaian dan pelayanan bagi umat manusia.

Masyarakat serta umat Katolik di seluruh dunia terus mendukung dan mendoakan kesembuhan Paus Fransiskus. Dukungan dari berbagai kalangan menunjukkan bahwa Paus tetap menjadi sosok yang diharapkan mampu memimpin dan memberikan inspirasi bagi banyak orang meskipun dalam keadaan sakit. Selain itu, keadaan sehat pria berusia 86 tahun ini menjadi hal penting untuk memastikan kesinambungan kepemimpinan di dalam Gereja.

Saat ini, Vatikan hadir dengan pemantauan ketat terhadap kondisi kesehatan Paus. Pihak rumah sakit dan tim medis akan terus memberikan informasi terkini seputar kemajuan pemulihan beliau. Harapan masih ada bagi Paus Fransiskus untuk kembali melanjutkan tugasnya dalam memimpin serta menginspirasi banyak orang di dunia. Dengan demikian, masyarakat tetap memiliki harapan dan keyakinan bahwa pemimpin spiritual ini akan melewati masa-masa sulit ini dengan keteguhan iman dan dukungan dari keluarga serta penggemarnya.

Berita Terkait

Back to top button