Korban Tewas Gempa Dahsyat Thailand Bertambah Jadi 3 Orang!

Jumlah korban jiwa akibat gempa dahsyat yang mengguncang Thailand dan berpusat di Myanmar meningkat menjadi tiga orang. Menurut Menteri Pertahanan Thailand, Phumtham Wechayachai, korban meninggal kini tercatat tiga orang, sementara lebih dari 80 orang masih dinyatakan hilang, dengan sebagian besar diduga tertimbun di bawah reruntuhan bangunan yang roboh akibat guncangan.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 ini terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025. Guncangan hebat dari gempa terasa di banyak area di Thailand dan memicu proses pencarian serta penyelamatan yang dilakukan oleh tim tanggap darurat yang beroperasi tanpa henti. Dalam upaya evakuasi, setidaknya tujuh orang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat di antara reruntuhan.

Laporan dari berbagai sumber menyebutkan bahwa dampak gempa tidak hanya dirasakan di Thailand tetapi juga di Myanmar. Menurut Anadolu, sedikitnya 25 orang dilaporkan meninggal di Myanmar akibat bencana ini, dan angka tersebut diperkirakan masih akan bertambah seiring dengan berlangsungnya operasi pencarian dan penyelamatan. Kerusakan juga signifikan di wilayah Myanmar, termasuk insiden tragis di mana sebuah biara ambruk, merenggut nyawa lima anak pengungsi.

Bencana ini mengakibatkan kerusakan parah, tidak hanya pada bangunan tinggi tetapi juga pada fasilitas umum. Di Thailand, salah satu masjid, yaitu Masjid Shwe Pho Shing, roboh saat ibadah salat Jumat berlangsung, yang mengakibatkan setidaknya 20 jamaah dilaporkan tewas. Situasi di lapangan semakin mendesak, dan pemerintah setempat serta badan bantuan kemanusiaan bergerak cepat untuk memberikan bantuan.

Sebagai langkah tanggap darurat, pemerintah Myanmar telah menyiapkan fasilitas kesehatan dan rumah sakit di ibu kota Naypyidaw dengan menyediakan hingga 1.000 tempat tidur untuk merawat para korban yang membutuhkan perawatan medis segera. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir dampak terhadap kesehatan masyarakat yang terkena dampak bencana.

Tim penyelamat dari berbagai instansi terus melanjutkan operasi pencarian dan penyelamatan, berfokus pada area-area yang paling parah terkena dampak. Menyusul peristiwa ini, masyarakat Thailand menggalang solidaritas untuk mendukung keluarga korban dan yang masih hilang. Banyak masyarakat yang merasa prihatin dan berbondong-bondong mengirimkan donasi serta membuka posko bantuan.

Badan Meteorologi dan Geofisika setempat mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Diperkirakan guncangan ini akan berlanjut dan bisa menambah jumlah korban serta kerusakan yang lebih parah.

Sebagai informasi tambahan, lembaga internasional yang terkait dengan bencana sudah mulai merespons dan mengirimkan tim ke lokasi bencana untuk memberikan bantuan. Di tengah kondisi darurat ini, koordinasi antara pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya sangat penting, agar bantuan dapat tersalurkan dengan cepat dan tepat sasaran.

Berita terkait juga menyebutkan bahwa hubungan antarnegara di Asia Tenggara dalam penanganan bencana perlu diperkuat. Pengputusan untuk mengadakan pertemuan regional terkait manajemen bencana dapat membantu negara-negara tersebut untuk lebih siap menghadapi bencana di masa depan dan untuk saling membantu satu sama lain.

Proses pemulihan pasca-bencana di Thailand dan Myanmar pastinya akan memakan waktu yang tidak sedikit, namun harapan untuk membangun kembali dan memperbaiki infrastruktur yang hancur tetap ada. Masyarakat mengharapkan dukungan yang lebih kuat dari pemerintah dan organisasi internasional untuk membantu mereka melewati masa sulit ini dan menciptakan lingkungan yang lebih aman di masa depan.

Berita Terkait

Back to top button