
Korban tewas akibat serangan udara yang diluncurkan oleh militer Israel di Gaza terus bertambah, mencapai angka tragis 326 orang, menurut informasi yang disampaikan oleh otoritas kesehatan Palestina pada Selasa, 18 Maret 2025. Serangan ini terjadi setelah gencatan senjata selama dua bulan dengan Hamas berakhir, yang menciptakan kembali ketegangan di wilayah yang sudah lama dilanda konflik.
Menurut laporan, serangan Israel menghantam sejumlah lokasi di Gaza, menimbulkan banyak korban di antara penduduk sipil, khususnya anak-anak. Kementerian dan pejabat kesehatan setempat menekankan bahwa tingginya angka kematian di kalangan anak-anak adalah salah satu aspek paling menyedihkan dari insiden ini. Di rumah-rumah sakit Gaza, gambar-gambar menyedihkan terlihat dengan tumpukan mayat yang terhampar di atas plastik putih berlumuran darah, sementara korban baru terus dibawa masuk.
Dalam keterangan resmi, militer Israel mengungkapkan bahwa mereka telah menargetkan puluhan lokasi yang dianggap sebagai sasaran militan. Mereka menegaskan bahwa serangan ini akan terus berlangsung selama dianggap perlu, dan melampaui hanya serangan udara, membuka kemungkinan untuk operasi darat yang lebih lanjut. Sikap yang diambil oleh pihak Israel menunjukkan bahwa situasi di Gaza kemungkinan akan semakin memburuk jika tidak ada langkah konkret untuk menghentikan kekerasan ini.
Reaksi dunia internasional terhadap peristiwa ini pun cukup mencolok. Koordinator Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Wilayah Palestina yang Diduduki, Muhannad Hadi, mendesak agar gencatan senjata segera diberlakukan kembali. Dia menyatakan, "Gelombang serangan udara terjadi di seluruh Jalur Gaza sejak dini hari… Ini tidak dapat diterima." Panggilan mendesak untuk menghentikan serangan juga datang dari berbagai negara seperti Rusia, China, dan Australia, yang mengecam tindakan kekerasan dan menyerukan perlunya dialog untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
Berikut beberapa fakta penting terkait serangan yang terjadi di Gaza:
- Jumlah Korban: Saat ini sudah tercatat 326 orang tewas, dengan banyak dari mereka adalah anak-anak.
- Asal Serangan: Serangan dilakukan oleh militer Israel setelah berakhirnya gencatan senjata dengan Hamas.
- Dampak Kemanusiaan: Rumah sakit di Gaza dipenuhi dengan korban, banyak di antaranya mengalami cedera parah dan memerlukan perawatan segera.
- Respon Internasional: Berbagai negara dan organisasi internasional telah mendesak agar serangan dihentikan segera dan gencatan senjata diterapkan.
- Potensi Eskalasi: Militer Israel menegaskan bahwa mereka akan terus melanjutkan serangan, bahkan mempertimbangkan kemungkinan operasi darat.
Keputusan untuk melanjutkan serangan udara dan potensi penambahan kekuatan tempur di wilayah tersebut menunjukkan bahwa situasi di Gaza sangat rentan dan bisa semakin tidak terkendali. Penting bagi komunitas internasional untuk tetap mengawasi perkembangan dan mencari jalan keluar yang berkelanjutan agar tragedi kemanusiaan tidak semakin meluas. Dengan semakin banyaknya korban, harapan untuk perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut menjadi semakin sulit dicapai, dan suara-suara untuk mengakhiri konflik ini semakin penting dari sebelumnya.