Korea Selatan Targetkan 10.000 GPU Tahun Ini, Gempur Persaingan AI!

Korea Selatan tengah mengukir ambisi besar dalam industri kecerdasan buatan (AI) dengan target untuk mengamankan 10.000 unit pemrosesan grafis (GPU) berkinerja tinggi pada tahun ini. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing negara dalam kompetisi AI global yang semakin ketat. Keputusan ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok, yang menekankan pentingnya GPU dalam ekosistem AI, mengingat kecepatan pemrosesan data yang sangat bergantung pada perangkat tersebut.

“Seiring meningkatnya persaingan untuk mendominasi industri AI, lanskap persaingan bergeser dari pertempuran antarperusahaan menjadi persaingan skala penuh antara ekosistem inovasi nasional,” kata Choi, dilansir dari Reuters. Pernyataan ini mencerminkan kesadaran pemerintah Korea Selatan akan perubahan dinamika dalam industri AI, di mana negara harus bersaing secara lebih luas, bukan hanya antar perusahaan, tetapi juga dengan negara lain.

Strategi pengamanan 10.000 GPU ini akan dilakukan melalui kerja sama publik-swasta. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat peluncuran layanan di pusat komputasi AI nasional Korea Selatan. Pengadaan GPU yang cukup ini sangat penting, terutama setelah pemerintah Amerika Serikat mengumumkan peraturan baru yang mengatur aliran chip AI dan membatasi ekspor GPU ke negara-negara lain. Hal ini membuat kebutuhan akan GPU berkualitas tinggi semakin mendesak bagi Korea Selatan.

GPU saat ini merupakan perangkat kunci dalam pengembangan dan pelatihan model AI yang kompleks. Jumlah GPU yang diperlukan untuk model AI bervariasi tergantung pada tingkat kecanggihan GPU tersebut, volume data yang digunakan dalam pelatihan, serta ukuran model AI. Untuk itu, pengadaan 10.000 GPU diharapkan mampu mendukung pengembangan berbagai layanan AI di sektor publik.

Korea Selatan tidak hanya berfokus pada pengadaan GPU, tetapi juga mengarahkan anggarannya untuk inisiatif AI yang memiliki dampak nyata pada kehidupan sehari-hari. Investasi ini diprioritaskan untuk menangani isu-isu penting seperti kesehatan mental, penyakit anak, dan masalah medis kritis lainnya. Selanjutnya, pemerintah juga berencana untuk menerapkan teknologi AI dalam sektor keuangan, perawatan kesehatan, dan sistem peradilan, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja layanan publik serta kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Perusahaan telekomunikasi Korea, KT Corporation, turut berperan dalam pengembangan AI di negara ini. Mereka telah mengalokasikan dana sebesar US$5,3 miliar untuk penelitian dan pengembangan, dengan fokus pada hasil inovatif dalam robotika dan solusi kesehatan berbasis AI. Dukungan dari sektor swasta ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan ekosistem AI yang komprehensif di Korea Selatan.

Sebagai langkah konkret, berikut adalah beberapa fokus utama dari upaya pengadaan GPU oleh pemerintah Korea Selatan:

1. Mempercepat peluncuran layanan di pusat komputasi AI nasional.
2. Mengatasi tantangan kebutuhan GPU yang meningkat akibat larangan ekspor GPU dari AS.
3. Meningkatkan akses dan kualitas layanan publik berbasis AI yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
4. Memperkuat kerja sama antara sektor publik dan swasta dalam inovasi AI.
5. Mendorong penggunaan AI dalam sektor-sektor kritis seperti kesehatan dan peradilan.

Dua tahun terakhir menunjukkan peningkatan signifikan dalam investasi dan perkembangan teknologi AI di berbagai belahan dunia. Dalam konteks ini, upaya Korea Selatan untuk mengamankan 10.000 GPU menjadikannya sebagai pemain kunci di arena AI global. Dengan langkah ini, negara berharap untuk tidak hanya bersaing dengan negara-negara lain, tetapi juga menjadi pemimpin dalam inovasi dan penerapan solusi AI yang menguntungkan masyarakat.

Berita Terkait

Back to top button