Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) telah menetapkan mantan Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi. Proses pemanggilan Ismail Sabri untuk dimintai keterangan dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 5 Maret 2025. Ketua MACC, Azam Baki, menegaskan bahwa pemanggilan ini akan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan tersangka.
Ismail Sabri direncanakan akan memberikan keterangan terkait laporan harta kekayaannya serta beberapa kasus yang sedang dalam proses penyelidikan oleh MACC. Azam Baki mengungkapkan bahwa penetapan status tersangka ini adalah hasil dari investigasi yang sedang berlangsung. Dalam pernyataannya, ia menyebutkan, "Dalam hal ini saya bisa menyampaikan bahwa dia adalah tersangka terkait kasus ini. Pertama, laporan harta kekayaan telah diwajibkan sesuai dengan Pasal 36 UU Anti-Korupsi."
MACC juga menemukan adanya dugaan uang yang terkait dengan kasus yang melibatkan Ismail Sabri. Azam Baki menambahkan, "Kami memerlukan keterangannya mengenai temuan (uang) tersebut." Proses penyelidikan MACC tentu saja tidak berdiri sendiri. Sebelumnya, lembaga ini telah melakukan pemanggilan terhadap Ismail selama sekitar lima jam untuk menggali informasi yang dibutuhkan terkait kasus ini.
Langkah MACC untuk menetapkan Ismail Sabri sebagai tersangka muncul setelah laporan intelijen terbaru yang diterima oleh lembaga tersebut. Sebuah anggota parlemen juga telah memberikan keterangan yang dianggap relevan dalam penyelidikan ini. Kasus ini tidak hanya melibatkan Ismail Sabri, tetapi juga empat mantan pejabat lainnya, termasuk dua orang bergelar Datuk, yang ditangkap pada 21 Februari 2025 karena diduga terlibat dalam tindak pidana korupsi.
Berdasarkan catatan, ini bukan pertama kalinya MACC melakukan penyelidikan terhadap para pejabat tinggi di Malaysia. Kasus-kasus serupa sebelumnya telah melibatkan sejumlah tokoh politik, menunjukkan komitmen MACC dalam pemberantasan korupsi di negeri ini.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait penetapan Ismail Sabri sebagai tersangka:
- Pemanggilan Tersangka: Ismail Sabri dijadwalkan untuk memberikan keterangan pada Rabu, 5 Maret 2025.
- Penyelidikan Harta Kekayaan: Pemanggilan terkait laporan harta kekayaan dan sejumlah kasus yang sedang diselidiki.
- Kondisi Kesehatan: Proses pemanggilan akan mempertimbangkan kondisi kesehatan mantan perdana menteri tersebut.
- Dugaan Uang Terkait Kasus: MACC menemukan dugaan uang yang berhubungan dengan Ismail Sabri dan meminta keterangan lebih lanjut.
- Keterlibatan Pejabat Lain: Empat mantan pejabat lainnya juga terlibat dalam kasus ini dan ditangkap sebelumnya.
Komisi Anti-Korupsi Malaysia semakin intensif dalam menjalankan tugasnya untuk menegakkan hukum dan memberantas praktik korupsi di negeri tersebut. Penetapan tersangka terhadap mantan perdana menteri menunjukkan bahwa tidak ada yang kebal hukum, termasuk para pejabat tinggi.
Kedepannya, langkah-langkah yang diambil oleh MACC dalam menangani kasus ini mungkin akan menjadi sorotan publik, terutama mengingat posisi Ismail Sabri sebagai mantan pemimpin negara. Dengan adanya keterlibatan MACC dalam penyelidikan beberapa kasus korupsi dan pencucian uang, diharapkan akan ada lebih banyak penegakan hukum yang terjadi di Malaysia, membuka jalan bagi transparansi dan keadilan di sektor pemerintahan.