Laba Airbus Melonjak 12% Jadi Rp72 Triliun, Kirim 766 Pesawat!

Raksasa aviasi Airbus mengalami kinerja yang positif di tahun 2024, dengan laba bersih yang meningkat sebesar 12 persen menjadi 4,2 miliar euro, yang setara dengan sekitar Rp72 triliun. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan produksi dan pengiriman pesawat yang signifikan, serta pencapaian pendapatan yang mencapai 69,2 miliar euro, naik enam persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pengiriman pesawat Airbus mencatatkan angka yang mengesankan, dengan 766 unit pesawat dikirimkan, meningkat 4,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengiriman ini menjadi salah satu indikator penting bagi perusahaan, karena maskapai penerbangan umumnya baru melakukan pembayaran setelah menerima pesawat. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap pesawat baru terus meningkat di pasar global meskipun masih dalam pemulihan pasca-pandemi.

Airbus, seperti halnya pesaingnya Boeing, tengah berjuang untuk meningkatkan produksi setelah mengalami pengurangan staf dan output selama masa pandemi Covid-19, yang dulunya hampir menghentikan perjalanan udara internasional. Kini, keduanya menatap optimis, terutama karena ada tumpukan pesanan yang sangat besar. Maskapai penerbangan tertarik untuk memesan pesawat hemat bahan bakar terbaru, yang dapat menawarkan efisiensi operasional lebih baik serta biaya yang lebih rendah.

Dalam pernyataannya, Guillaume Faury, Kepala Eksekutif Airbus, mengemukakan bahwa mereka telah memenuhi target yang ditetapkan di tahun yang penuh tantangan tersebut. "Kami memenuhi target kami di tahun yang penuh ujian bagi Airbus," tegasnya. Dengan kecepatan peningkatan yang ada, Airbus menargetkan untuk meningkatkan pengiriman pesawat sebanyak tujuh persen pada 2025, dengan target sebanyak 820 pesawat.

Target ini ditetapkan dengan catatan bahwa tidak ada gangguan tambahan yang akan mempengaruhi perdagangan global, perekonomian dunia, lalu lintas udara, rantai pasokan, serta operasi internal perusahaan. Hal ini menyoroti tantangan yang masih dihadapi oleh industri aviasi terkait ketidakpastian dalam beberapa aspek yang mempengaruhi keberlangsungan bisnis.

Beberapa faktor pendorong yang mengindikasikan kinerja baik Airbus di masa mendatang antara lain:

  1. Permintaan Tinggi untuk Pesawat Baru: Tumpukan pesanan pesawat mencerminkan minat yang kuat dari maskapai penerbangan untuk berinvestasi pada armada baru, terutama model yang lebih efisien bahan bakar.

  2. Peningkatan Lalu Lintas Udara: Dengan dibukanya kembali berbagai pintu masuk internasional, prediksi bahwa lalu lintas udara akan meningkat sangat mendukung proposisi bisnis perusahaan.

  3. Inovasi dan Teknologi: Airbus terus berinvestasi dalam inovasi untuk menghasilkan pesawat yang lebih hemat energi, yang menjadi nilai jual penting di tengah meningkatnya perhatian global terhadap keberlanjutan lingkungan.

  4. Optimisme Ekonomi: Meskipun terdapat kekhawatiran mengenai ekonomi global, optimisme di pasar aviasi menunjukkan potensi pertumbuhan yang cukup signifikan bagi perusahaan-perusahaan seperti Airbus.

Berbagai dinamika yang ada di industri penerbangan juga berkontribusi pada prospek Airbus ke depan. Dengan sektor aviasi yang perlahan pulih dan kebutuhan akan transportasi udara yang terus berkembang, pandangan positif terhadap kinerja Airbus tampaknya akan terus berlanjut. Pengiriman pesawat yang direncanakan akan menjadi salah satu langkah penting dalam memperkuat posisi mereka di pasar yang semakin kompetitif.

Berita Terkait

Back to top button